CakapCakap – Cakap People! Minuman panas memang nikmat saat cuaca sejuk. Contohnya secangkir teh jahe yang membuat tubuh hangat atau kopi yang memberi energi tambahan. Namun perhatikan suhu minuman sebelum menenggaknya atau risiko kanker esofagus mengintai.
Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy mengingatkan menyeruput minuman kala masih terlalu panas adalah malapetaka buat esofagus atau saluran jalan makanan dari mulut ke perut alias kerongkongan.
“Beberapa penelitian telah menunjukkan minum teh panas meningkatkan risiko kanker esofagus. Cairan panas bisa membakar oesophageal endothelium (sel-sel sepanjang esofagus), menyebabkan kerusakan sel-sel dan peradangan yang memicu rasa perih,” katanya kepada Express.co.uk.
Menurutnya, esofagus yang terbakar bisa menyebabkan peradangan. “Jika pola ini terus berulang selama bertahun-tahun maka bisa menyebabkan sel-sel kanker,” tambahnya.
Suhu ideal minuman
Dalam riset yang dimuat di jurnal Clinical Nutrition juga mengingatkan minuman panas meningkatkan risiko kanker esofagus hingga tiga kali lipat. Sedangkan Lee mengacu pada penelitian lain dan menyebut, “Dalam ulasan dan meta-analisis pada 2022 terhadap 23 penelitian epidemiologis, risiko karsinoma skuamus esofagal naik 79 persen pada yang suka minum teh dengan temperatur sekitar 65 derajat Celcius.”
Meski masih butuh penelitian lebih dalam lagi mengenai hal ini, Lee menawarkan beberapa tips untuk lebih berhati-hati. Pertama, tunggu sampai teh atau kopi tak terlalu panas lagi, baru diminum. Suhu ideal adalah 60 derajat Celcius.
“Temperatur secangkir teh hanya butuh waktu satu menit untuk turun dari 80 derajat menjadi 60 derajat. Jadi, hanya perlu menunggu beberapa menit untuk meminumnya setelah teh dibuat,” saran Lee.