CakapCakap – Cakap People! Sebuah tim peneliti dari Swedish School of Sport and Health Sciences dan Karolinska Institutet, telah menemukan bahwa orang yang melakukan tindakan ekstrem saat berolahraga dan terlalu berlebihan, dapat mengakibatkan gangguan fungsi mitokondria dan resistensi insulin.
Melansir Medical Xpress, Senin, 29 Maret 2021, dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Cell Metabolism, kelompok tersebut menjelaskan tentang eksperimen olahraga yang mereka lakukan dengan relawan dan apa yang mereka pelajari dari mereka.
Salah satu hal yang kebanyakan orang dengar dari dokter mereka adalah anjuran untuk lebih banyak berolahraga. Namun dalam upaya baru ini, para peneliti telah menemukan bahwa ada batasan yang bisa diterima oleh tubuh — terlalu banyak olahraga, menurut mereka, dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan fungsi mitokondria.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara tubuh merespons olahraga, para peneliti mengembangkan rejimen ekstrim untuk menguji batas-batas secara serius mendorong tubuh ke batasnya. Mereka kemudian meminta bantuan dari 11 relawan muda yang sehat yang sudah menjaga diri mereka sendiri dengan menggunakan beberapa bentuk latihan olahraga.
Percobaan memiliki tiga fase. Relawan mengendarai sepeda olahraga untuk jumlah waktu tertentu selama periode empat minggu. Pada fase pertama, semua relawan mengayuh dengan intensitas tinggi dengan interval empat hingga delapan menit selama 36 menit. Pada fase kedua, durasi latihan ditingkatkan hingga 90 menit. Dan pada fase ketiga, durasi latihan meningkat menjadi 152 menit selama seminggu. Selama percobaan, para peneliti mengumpulkan biopsi otot dari masing-masing relawan untuk mengukur fungsi mitokondria. Setiap relawan juga menjalani pengukuran glukosa untuk memantau resistensi insulin.
Hasilnya, para peneliti menemukan, seperti yang sudah diperkirakan, bahwa insulin tetap pada tingkat normal untuk fase satu dan dua percobaan. Mereka juga menemukan bahwa fungsi mitokondria meningkat selama dua fase pertama, yang juga sudah diperkirakan — penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa olahraga normal, baik untuk fungsi mitokondria. Namun untuk fase ketiga, mereka menemukan bahwa sebagian besar relawan mengalami resistensi insulin yang serupa dengan orang yang mengidap diabetes. Mereka juga menemukan bahwa respirasi mitokondria turun rata-rata 40% untuk relawan dibandingkan dengan sampel yang dikumpulkan selama fase pertama percobaan.
Para peneliti juga menemukan bahwa konsumsi oksigen meningkat secara keseluruhan untuk para relawan selama percobaan, seperti halnya tingkat keluaran tenaga. Namun, respirasi mitokondria tidak sepenuhnya pulih setelah seminggu melakukan olahraga normal.