in ,

Studi Terbaru: Vaping & Merokok di Kalangan Remaja dan Kaum Muda Berisiko Lebih Tinggi Terkena COVID-19

Kaum muda dan remaja yang merokok dan vaping, memiliki peluang tujuh kali lebih mungkin didiagnosis COVID-19.

CakapCakapCakap People! Ketika kasus COVID-19 terus meningkat, semakin banyak juga kaum muda yang didiagnosis secara global.

Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health, terungkap bahwa kaum muda dan remaja yang melakukan vaping dan juga merokok, mereka tujuh kali lebih mungkin didiagnosis dengan virus corona COVID-19 yang menyebabkan pandemi di seluruh dunia. Sedangkan kaum muda yang hanya melakukan vaping, mereka lima kali lebih mungkin didiagnosis dengan COVID-19.

Ilustrasi vaping. [Foto: Pixabay]

Penelitian tersebut bertujuan untuk menilai apakah penggunaan rokok atau vape atau rokok elektronik (e-cigarette) di kalangan remaja dapat terkait dengan COVID-19. Metode survei online ini dilakukan di Amerika Serikat, negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kaum muda berusia 15 hingga 24 tahun memimpin peningkatan kasus Covid-19 baru di seluruh dunia, menurut laporan Reuters. Orang yang masih muda juga berisiko lebih tinggi menularkan virus, di mana ini cukup mengkhawatirkan jika kamu benar-benar memikirkannya.

Vaping dan merokok selalu tidak sehat dan dapat menyebabkan banyak penyakit pernapasan dan paru-paru. Kembali pada bulan Februari, ada juga laporan oleh para ahli medis yang menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi menderita COVID-19.

Ilustrasi merokok. [Foto: Pixabay]

Bonnie Halpern-Felsher, penulis senior studi tersebut juga mengatakan bahwa:

“Perhatikanlah. Ini adalah pandemi. Inilah saatnya bagi Anda untuk berhenti dan tidak mulai vaping.”

Meskipun penelitian tersebut tidak mengungkapkan alasan pasti tentang bagaimana vaping dapat meningkatkan kemungkinan kaum muda jatuh sakit, hal itu kemungkinan karena cara vaping memengaruhi paru-paru serta sistem kekebalan tubuh, menurut laporan The Verge seperti dilansir World of Buzz, Kamis, 13 Agustus 2020.

Para vapers atau perokok juga dapat terpapar COVID-19 karena alasan lain, seperti berbagi perangkat vaping mereka yang dilakukan dari mulut ke mulut.

Cakap People! Vaping dan merokok selalu dikenal karena efek buruknya pada tubuh kita, lingkungan, serta orang di sekitar kita. Jadi mungkin sekarang saatnya untuk mempertimbangkan kembali tindakan kita, terutama karena kita sedang berada di tengah pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah Deretan Selebritis Kaya Hollywood yang Hidup Sederhana

Inilah Peringatan Para Ilmuwan Tentang Vaksin COVID-19 Rusia