in ,

Studi: Pengguna Sepeda Listrik Punya Risiko Cedera Tinggi

Studi itu menganalisis data yang dikumpulkan dari tahun 2000 hingga 2017.

CakapCakapCakap People! Sepeda dan skuter listrik semakin populer di Amerika Serikat tetapi sepeda listrik memiliki risiko cedera lebih tinggi dari sepeda tradisional dan memiliki pola risiko yang berbeda dibandingkan dengan skuter, demikian hasil studi terbaru menjelaskan.

Reuters melaporkan pada Rabu, 25 Desember 2019, dalam studi tersebut, para penulis menganalisis data departemen darurat yang dikumpulkan dari tahun 2000 hingga 2017 oleh Komisi Pengawasan Cedera Elektronik Nasional (NEISS) terkait dengan cedera yang melibatkan tiga jenis kendaraan.

Ilustrasi seseorang sedang mengendarai sepeda listrik. [Foto: liputan6.com]

Hasil studi itu menyebutkan bahwa para pengendara sepeda listrik lebih mungkin menderita cedera dalam dan dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan pengendara lain. Sementara itu, pengguna skuter bertenaga listrik memiliki tingkat gegar otak lebih tinggi.

Dalam jurnal Injury Prevention, para peneliti melaporkan cedera e-sepeda (sepeda listrik) tiga kali lebih tinggi dan memungkinkan para penggunanya terlibat tabrakan dengan pejalan kaki daripada skuter atau sepeda tradisional.

“Kami tidak tahu banyak tentang risiko keseluruhan dan manfaat skuter bertenaga listrik dan e-sepeda,” ujar Charles DiMaggio, penulis utama studi tersebut.

DiMaggio melanjutkan, yang paling signifikan, penelitian tersebut menemukan adanya tingkat cedera lebih serius dari pengguna sepeda listrik.

Dari lebih dari 245 juta cedera yang dilaporkan dalam periode penelitian, sebanyak 130.797 melibatkan kecelakaan skuter bertenaga listrik, terhitung 5,3 per 10.000 cedera.

Seorang pengguna skuter listrik sedang melintas di Jalan Setiabudi Raya, Jakarta Pusat, Rabu, 13 November 2019. [Foto: Republika/Febryan A]

Sementara, ada 3.075 cedera yang melibatkan e-sepeda atau 0,13 per 10.000. Selain itu, sekitar 9,4 juta cedera sepeda pedal menyumbang 385,4 per 10.000 dari semua cedera gawat darurat.

Penulis studi itu mencatat bahwa proporsi terbesar orang yang terlibat dalam kecelakaan sepeda listrik adalah pada kelompok usia 18-44 dan 45-64. Anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun merupakan kelompok terbesar dari mereka yang terluka dengan skuter bertenaga listrik.

Laki-laki lebih cenderung mengalami cedera secara keseluruhan, menyumbang 83,3% dari cedera sepeda listrik, 60% dengan skuter listrik dan 72,4% dengan sepeda pedal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Vivo Sudah Siap Luncurkan Smartphone 5G di Indonesia, Tapi Ada Syaratnya!

Sony Siapkan Smartphone dengan Desain Layar Punch-Hole, Ini Bocorannya!