in ,

Studi: Mencuci Piring Bisa Bantu Redakan Stres dan Jaga Kesehatan Mental

Mencuci piring juga menjadi kegiatan yang baik untuk relaksasi.

CakapCakapCakap People! Sebuah studi mengungkapkan bahwa mencuci piring bisa membantu kamu untuk meredakan stres dan menjaga kesehatan mental.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Mindfulness itu melaporkan bahwa mencuci piring adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Mencuci piring juga menjadi kegiatan yang baik untuk relaksasi.

Studi: Mencuci Piring Bisa Bantu Redakan Stres dan Jaga Kesehatan Mental
Ilustrasi

“Kami berhipotesis bahwa, relatif terhadap kondisi kontrol, peserta yang menerima instruksi mencuci piring akan membuktikan kesadaran yang lebih besar, kesadaran penuh perhatian, dan pengaruh positif, serta mengurangi pengaruh negatif dan mengarah pada perkiraan waktu yang dihabiskan untuk mencuci piring,” tulis penulis penelitian di Universitas Negeri Florida di Tallahassee, dikutip dari Life Hack.

Setelah melakukan penelitian, para peneliti di Florida State University menemukan bahwa mencuci piring dengan penuh perhatian, yang mencakup fokus pada aroma sabun dan air yang mengalir dapat memicu keadaan pikiran yang positif.

Bagaimana Mencuci Piring Bisa Membantu Jaga Kesehatan Mental?

Ketika kamu mencuci piring, kamu akan fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Pikiran dan tubuhmu pun akan hadir di masa sekarang. Dengan kata lain, kamu harus mencuci piring dengan penuh perhatian.

Perhatian penuh adalah praktik menghilangkan pikiran negatif atau mengganggu untuk memungkinkan kesadaran penuh akan perasaan dan indera seseorang pada saat ini. Hal ini telah terbukti mampu menghilangkan stres, mengurangi kecemasan, menurunkan risiko depresi dan berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur.

Ilustrasi

Pada studi ini, para peneliti menyelidiki apakah keadaan pikiran yang positif dapat dicapai melalui kegiatan sehari-hari yang sederhana, misalnya mencuci piring. Penelitian ini melibatkan 51 pelajar berusia awal 20-an, di mana lebih dari setengah subjek diberikan bacaan dengan 230 kata yang menekankan pengalaman indrawi mencuci piring.

Separuh peserta lainnya, yang bertindak sebagai kontrol, membaca bagian yang sama panjangnya yang menekankan teknik mencuci piring yang benar. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut memberikan interpretasi bacaannya secara tertulis dan lisan. Kemudian masing-masing peserta mencuci 18 piring bersih.

“Saya sangat tertarik pada bagaimana aktivitas duniawi dalam kehidupan dapat digunakan untuk mempromosikan keadaan penuh perhatian dan, dengan demikian, meningkatkan rasa kesejahteraan secara keseluruhan,” ungkap salah seorang peneliti.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Alasan Mengapa Kate Middleton Tidak Pergi ke Skotlandia untuk Mengunjungi Ratu Elizabeth

Alasan Mengapa Kate Middleton Tidak Pergi ke Skotlandia untuk Mengunjungi Ratu Elizabeth

Hacker Bjorka Ancam Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI

Hacker Bjorka Ancam Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI