CakapCakap – Cakap People! Lebih dari seperempat dari 20 juta warga New Delhi, India, kemungkinan sudah tertular virus corona baru tanpa menunjukkan gejala. Demikian diungkapkan sebuah hasil studi yang dirilis pada Kamis, 20 Agustus 2020. Ini meningkatkan keraguan baru tentang data kasus COVID-19 resmi di India.
Berdasarkan perkiraan dari hasil studi antibodi yang dilakukan terhadap 15.000 penduduk, itu berarti ada 5,8 juta orang di ibu kota India yang ramai bisa saja sudah tertular virus. Jumlah itu lebih dari 37 kali penghitungan resmi yaitu 156.139 infeksi, AFP melaporkan seperti dilansir The Jakarta Post.
India secara resmi sudah menjadi negara terparah ketiga setelah AS dan Brasil, dan kementerian kesehatan melaporkan rekor lompatan harian 69.652 infeksi baru pada hari Rabu, 19 Agustus 2020, sehingga total menjadi 2,84 juta orang.
Pada Kamis, 20 Agustus 2020, Menteri Kesehatan Delhi, Satyendra Jain, mengatakan tes darah terhadap 15.000 warga yang dilakukan awal bulan Agustus ini menemukan 29,1 persen di antaranya memiliki antibodi virus.
Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa tes antibodi harus ditangani dengan hati-hati karena mereka juga menemukan virus corona lain, bukan hanya COVID-19 terbaru.
Survei serupa pada Juni-Juli mengungkapkan 23 persen orang yang dites telah terpapar virus di kota.
Survei di kota-kota India lainnya juga menunjukkan lebih banyak infeksi daripada data resmi.
Di kota barat Pune, 51,5 persen responden di lima wilayah yang terkena dampak parah pandemi virus corona ini memiliki antibodi dalam darah mereka, sebuah survei terbaru menunjukkan.
Kasus lainnya pada akhir Juli menemukan 57 persen dari mereka yang dites di permukiman kumuh Mumbai mengalami infeksi virus corona – jauh lebih banyak dari yang ditunjukkan oleh data resmi.
“Studi semacam itu berguna dan perlu, tetapi penting bagaimana penafsirannya,” kata Rajib Dasgupta, yang mengepalai Pusat Pengobatan Sosial dan Kesehatan Masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru, Delhi.
“Ini tidak dapat diterapkan ke seluruh kota,” katanya, mencatat bahwa studi Pune dilakukan di daerah kota yang sangat padat penduduknya.
Survei lain yang dirilis minggu ini, menguji air limbah di Hyderabad, memperkirakan bahwa sekitar 6,6 persen dari kota berpenduduk lebih dari sembilan juta mungkin telah terinfeksi – juga jauh lebih tinggi daripada yang dinyatakan data resmi.