in ,

Studi Afrika Selatan Menunjukkan Omicron Bisa Menggantikan Delta

Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada bulan November, telah menyebar ke seluruh dunia

CakapCakapCakap People! Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Afrika Selatan menunjukkan bahwa Omicron bisa menggantikan varian Delta dari virus corona karena infeksi dari varian baru meningkatkan kekebalan terhadap yang lebih lama.

Reuters melaporkan, Selasa, 28 Desember 2021, studi ini hanya mencakup sekelompok kecil orang dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi menemukan bahwa orang yang terinfeksi Omicron, terutama mereka yang sudah divaksinasi, mengembangkan peningkatan kekebalan terhadap varian Delta.

Analisis tersebut meregistrasi 33 orang yang sudah divaksinasi dan tidak divaksinasi yang terinfeksi varian Omicron di Afrika Selatan.

Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin COVID-19 Pfizer kepada seorang remaja, di tengah penyebaran SARS-CoV-2 varian Omicron, di Johannesburg, Afrika Selatan, 9 Desember 2021. [Foto: REUTERS/ Sumaya Hisham]

Studi itu menemukan bahwa netralisasi Omicron meningkat 14 kali lipat selama 14 hari setelah infeski. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa ada peningkatan 4,4 kali lipat dalam netralisasi varian Delta.

“Peningkatan netralisasi varian Delta pada individu yang terinfeksi Omicron dapat mengakibatkan penurunan kemampuan Delta untuk menginfeksi kembali individu tersebut,” kata para ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut.

Hasil penelitian “konsisten dengan Omicron menggantikan varian Delta, karena dapat memperoleh kekebalan yang menetralkan Delta membuat infeksi ulang dengan Delta lebih kecil kemungkinannya,” kata mereka.

Menurut para ilmuwan, implikasi dari perpindahan ini akan tergantung pada apakah Omicron kurang patogen dibandingkan dengan Delta. “Jika demikian, maka kejadian penyakit parah COVID-19 akan berkurang dan infeksi dapat bergeser menjadi tidak terlalu mengganggu individu dan masyarakat.”

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Alex Sigal, seorang profesor di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan, mengatakan di Twitter pada hari Senin, 27 Desember 2021, bahwa jika Omicron kurang patogen seperti yang terlihat dari pengalaman Afrika Selatan, “ini akan membantu mendorong Delta keluar”.

Menurut penelitian sebelumnya di Afrika Selatan, ada penurunan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi Omicron dibandingkan dengan varian Delta, meskipun penulis mengatakan beberapa di antaranya mungkin karena kekebalan populasi yang tinggi.

Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong pada bulan November, telah menyebar ke seluruh dunia dan mengancam akan membanjiri rumah sakit di beberapa negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Malaysia Bersiap Hadapi Banjir Gelombang Kedua

Warga China Kecam Elon Musk Secara Online Setelah Stasiun Luar Angkasa Nyaris Celaka