CakapCakap – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa dirinya mengharapkan para pemimpin NATO untuk memberikan lampu hijau untuk memperkuat aliansi dan memberikan dukungan lebih banyak kepada Ukraina.
“Saya berharap sekutu akan sepakat untuk memberikan dukungan tambahan, termasuk bantuan keamanan siber, serta peralatan untuk membantu Ukraina melindungi dari ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir,” kata Stoltenberg pada konferensi pers menjelang pertemuan luar biasa para pemimpin NATO pada Kamis, 24 Maret 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga akan bergabung dengan para pemimpin NATO untuk bergabung dalam pertemuan melalui konferensi video.
Stoltenberg juga mengatakan dia mengharapkan para pemimpin NATO akan menugaskan komandan militer untuk melihat rencana tentang pengaturan ulang pertahanan dan pencegahan aliansi dalam jangka panjang.
Sebagai langkah awal dari proses ini, kata Stoltenberg, NATO akan mengerahkan empat kelompok tempur baru di Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Slovakia.
Stoltenberg menekankan bahwa negara-negara NATO harus meningkatkan investasi pertahanan mereka karena “perdamaian tidak dapat diterima begitu saja” lagi setelah Rusia menghancurkan tatanan internasional pasca-Perang Dunia II.
“Invasi Presiden Putin brutal; penderitaan manusia mengerikan dan menyakitkan untuk disaksikan. Kami bertekad untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina,” ujar dia.
‘Perang nuklir tidak boleh dibiarkan’
Terkait ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir, Stoltenberg menegaskan bahwa “NATO memiliki rencana untuk membela sekutu terhadap ancaman apapun.”
Dia memperingatkan, “Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilakukan.”
Kepala NATO juga memperingatkan ada yang berusaha menyebarkan informasi yang salah tentang Ukraina yang menyebut NATO bersiap membantu untuk menyebarkan senjata kimia. Sementara Rusia dapat bekerja dengan dalih menggunakan senjata kimianya sendiri melawan Ukraina seperti yang mereka lakukan terhadap oposisi Rusia dan dengan memfasilitasi serangan kimia rezim Assad di Suriah.
Dia mengatakan NATO sangat prihatin bahwa “penyebaran bahan kimia atau biologi yang digunakan di Ukraina mungkin memiliki konsekuensi yang mengerikan juga bagi penduduk yang tinggal di negara-negara NATO di Eropa.”
Sekutu NATO khawatir bahwa China akan memberikan dukungan material untuk perang Rusia, tambah Stoltenberg.
Para pemimpin NATO juga akan menyerukan Belarus untuk mengakhiri keterlibatan dalam perang dan mendesak China “untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, menahan diri dari mendukung perang Rusia dan bergabung dengan seluruh dunia menyerukan segera perdamaian untuk perang ini,” ungkap dia.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional di mana negara-negara Barat menerapkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Moskow.