in ,

Singapura Umumkan Tindakan COVID-19 yang Lebih Ketat Bagi Pelancong dari Vietnam

Sebelumnya, mereka juga harus menjalani karantina 21 hari, tetapi untuk tujuh hari terakhir bisa dilakukan di tempat tinggal atau akomodasi mandiri

CakapCakapCakap People! Pemerintah Singapura mengumumkan tindakan yang lebih ketat untuk pelancong dari Vietnam di tengah peningkatan jumlah kasus COVID-19 di sana.

The Straits Times melaporkan, Jumat, 14 Mei 2021, semua pelancong yang memasuki Singapura yang memiliki riwayat perjalanan dalam 21 hari terakhir ke Vietnam, akan diminta untuk menjalankan stay-home notice (SHN) selama 21 hari di fasilitas khusus.

Mereka yang memasuki Singapura dan memiliki riwayat perjalanan ke Vietnam baru-baru ini, akan diminta untuk menajalani SHN selama 21 hari di fasilitas khusus. FOTO: Straits Times FILE

Sebelumnya, mereka juga harus menjalani karantina 21 hari, tetapi untuk tujuh hari terakhir bisa dilakukan di tempat tinggal atau akomodasi mandiri.

Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengatakan pada Kamis, 13 Mei 2021, bahwa langkah-langkah yang lebih ketat akan diberlakukan bagi pelancong yang belum menyelesaikan SHN 14 hari mereka di fasilitas khusus.

Pelancong tersebut akan dihubungi mengenai biaya tambahan yang harus dibayar.

Pelancong yang saat ini menjalankan SHN mereka di tempat tinggal atau akomodasi mandiri akan diminta untuk menyelesaikan 21 hari di lokasi mereka saat ini untuk meminimalkan pergerakan dan risiko penularan.

Depkes menambahkan bahwa mereka harus melakukan tes COVID-19 polymerase chain reaction (PCR) pada saat kedatangan, pada hari ke-14 SHN mereka dan sebelum akhir periode SHN mereka.

Bandara Changi Singapura Jadi Klaster COVID-19 Aktif Terbesar

Klaster Bandara Changi Singapura menjadi klaster COVID-19 aktif terbesar pada Kamis, 13 Mei 2021, dengan total 46 kasus terkonfirmasi.

Klaster Rumah Sakit Tan Tock Seng adalah merupakan terbesar kedua dengan 44 kasus terkait.

Dari 19 kasus baru terkait klaster bandara, sebagian besar adalah pekerja bandara atau kontak rumah tangga mereka.

Mereka termasuk seorang wanita Singapura berusia 52 tahun yang bekerja di McDonald’s di Bedok Reservoir Road, dan seorang mahasiswi Temasek Polytechnic berusia 20 tahun, keduanya adalah anggota rumah tangga dari karyawan Ramky Cleantech Services yang terinfeksi.

Beberapa kasus baru yang dilaporkan pada Kamis juga telah menyambangi Terminal 3 Bandara Changi.

Mereka termasuk supir mobil pribadi berusia 44 tahun dan Gojek yang mengunjungi Terminal 3 Bandara Changi pada 6 Mei. Yang lainnya adalah seorang ibu rumah tangga berusia 44 tahun yang mengunjungi terminal yang sama dalam beberapa kesempatan.

Seorang penata taman Dewan Taman Nasional, yang dites positif Covid-19 pada 8 Mei, dan istrinya yang hasil tesnya kembali positif pada Selasa, ditambahkan ke klaster Bandara Changi pada Kamis, 13 Mei 2021.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Satu-satunya kasus terkait baru yang bukan merupakan bagian dari kasus klaster Bandara Changi adalah seorang siswa berusia tujuh tahun di Sekolah Dasar Yio Chu Kang.

Dia adalah kontak rumah tangga dari perawat ruang operasi Rumah Sakit Umum Sengkang Singapura. Perawat tersebut dipastikan mengidap COVID-19 pada hari Selasa.

Siswa itu terakhir masuk sekolah pada hari Senin dan mengalami batuk dan tenggorokan gatal malam itu. Dia muntah keesokan harinya dan mencari perawatan medis di klinik dokter umum dan dites COVID-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secara Mengejutkan, Jepang Tambahkan Tiga Prefektur Dalam Keadaan Darurat COVID-19

India ‘Dalam Pijakan Perang’ Ketika Kasus COVID-19 Melewati 24 Juta