CakapCakap – Cakap People! Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan pengujian COVID-19 menjadi 40.000 tes per hari pada paruh kedua tahun ini. Tetapi untuk melakukan operasi skala besar, negara itu membutuhkan lebih banyak tenaga petugas untuk melakukan tes tersebut. Dan Singapura juga bersedia membayar untuk hal itu.
Menurut laman website Kementerian Kesehatan negara itu, para petugas uji swab COVID-19 dapat menghasilkan hingga 3.800 dolar Singapura atau sekitar Rp 39,5 juta per bulan!
Dan sebelum kamu bertanya apakah untuk menjadi petugas tersebut harus memiliki pengalaman, jawabannya adalah tidak perlu pengalaman dalam perawatan kesehatan untuk memenuhi syarat untuk pekerjaan ini. Kamu hanya cukup memerlukan kewarganegaraan Singapura atau Permanent Resident (PR) untuk melamar posisi ini. Semua pelamar yang berhasil terpilih akan diberikan pelatihan seperti yang dikatakan di website SG Healthcare Corps.
Lowongan pekerjaan ini terbuka untuk posisi Asisten Swab dan Swabbers, berdasarkan postingan lowongan pekerjaan yang telah dirilis ke publik di bawah Employment and Employability Institute (e2i), sebuah divisi di bawah National Trades Union Congress (NTUC), Today Online melaporkan, Kamis, 14 Mei 2020.
Setelah diterima, mereka akan memulai pekerjaan sebagai Asisten Swab dengan gaji sekitar 3.400 dolar Singapura, atau sekitar Rp 35,4 juta sebulan, sebelum dipromosikan menjadi swabber.
Adapun gaji sebagai Swabbers adalh sebesar 3.800 dolar Singapura, atau sekitar 39,5 juta sebulan.
Jika mereka berhasil diterima, mereka kemungkinan bakal ditempatkan di Fasilitas Karantina Pemerintah, Fasilitas Pemulihan Komunitas, panti jompo dan tempat umum lainnya. Pelamar yang diterima akan bekerja selama enam hari seminggu selama setengah tahun, dengan opsi untuk memperpanjang layanan mereka selama tiga bulan lagi setelah enam bulan.
Jadi, apa saja tugas sebagai Asisten Swab, berikut penjelasannya:
- Memastikan orang yang tepat hadir pada jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan pendaftaran di tempat dengan melakukan cross check nama dan nomor ID mereka dengan daftar nama yang disediakan oleh kamp.
- Mengisi formulir pendaftaran dan lab sepenuhnya.
- Membersihkan kursi dan meja setelah setiap pasien masuk selama triase dan registrasi.
- Menyiapkan kertas tisu untuk pasien jika diperlukan.
- Berkoordinasi dengan petugas untuk mendekati pasien secara individu dengan swab kit dan (perbaiki nama klien) di masing-masing area penunjukan.
- Menyampaikan kepada klien tentang proses swab, kemungkinan ketidaknyamanan dan langkah-langkah yang akan dilanjutkan setelah penyekaan.
- Mempersiapkan dan menyegel tas spesimen / tas untuk swabber untuk menyimpan wadah spesimen setelah masing-masing swab.
- Triaging pasien
Di sisi lain, jika kamu diterima sebagai Swabber, uraian tugas mengharuskan kamu untuk:
- Memeriksa pasien terverifikasi untuk setiap gejala / kontraindikasi pernapasan berdasarkan daftar periksa yang disediakan.
- Berkoordinasi dengan dokter medis untuk membersihkan dan merawat klien yang diisolasi yang dinyatakan positif mengalami gejala / kontraindikasi pernapasan.
- Memeriksa ulang label nama klien yang benar pada swab kit dan pastikan jarak 1 meter setiap saat.
- Lakukan prosedur swab (usap) Nasofaring untuk mengumpulkan spesimen untuk pengujian laboratorium.
- Memasang stiker pasien dengan nomor lab ke wadah spesimen setelah masing-masing usap (swab).
- Ikuti prosedur yang diperlukan dan amankan swab di rak UTM pada lab yang disediakan.
- Check-in tentang kesejahteraan klien setiap saat sebelum dan sesudah dilakukan usap atau swab.
So, Cakap People! Apa pendapat kamu tentang kesiapan Singapura ini?
5 Comments
Leave a Reply5 Pings & Trackbacks
Pingback:Kumiko Okae, Aktris Pengisi Suara ‘Pokemon’ Ini Meninggal Dunia Karena COVID-19 - CakapCakap
Pingback:Menderita Asma Kronis, Wanita Ini Diizinkan Tak Pakai Masker di Singapura - CakapCakap
Pingback:Bocah Lelaki 9 Tahun Ini Menangis Bahagia Bisa Makan Chicken Nugget untuk Pertama Kalinya Sejak Lockdown - CakapCakap
Pingback:COVID-19: Singapura Pertimbangkan Pola Kerja Empat Hari Dalam Seminggu - CakapCakap
Pingback:Malaysia Berupaya Buka Perbatasannya Dengan Enam Negara 'Hijau' COVID-19 Berikut! - CakapCakap