CakapCakap – Ada banyak sekali jenis instrumen invetasi yang bisa dipilih, jika Cakap People ingin mulai mencoba menyimpan investasi. Salah satunya adalah reksa dana, yang bisa disebut telah jadi pilihan investasi menarik saat ini. Pasalnya, berinvestasi di reksa dana, pemilik modal tak perlu repot merencanakan invetasi uangnya, karena semua akan dikelola oleh manajer invetasi. Tetapi, masih banyak orang yang belum mengetahui cara berinvestasi reksa dana, meski caranya sangat mudah.
Seiring berkembangnya zaman, investasi reksa dana memang bisa dilakukan dengan cara yang makin mudah, yakni bisa melalui online, seperti dilaporkan oleh laman Detik.com. Bahkan saat ini pun, ada banyak marketplace yang menawarkan pendaftaran secara online. Caranya pun simpel, antara lain, membuka marketplace tersebut dan membuat akun. Saat membuka akun baru, marketplace akan meminta kelengkapan data. Bahkan, tanda tangannya pun bisa dilakukan dalam bentuk digital.
Setelah terdaftar, pemilik akun bisa ke proses selanjutnya, yakni login dan mulai membeli reksa dana. Biasanya, ada beragam produk yang ditawarkan, dan masyarakat bisa memilih sesuai dengan keinginan. Setelah memilih produk, pemilik akun akan diarahkan untuk mengonfirmasi pembelian dan melakukan pembayaran. Dengan begitu, calon investor reksa dana sudah tidak perlu lagi harus mendatangi manajer investasi atau penjual reksa dana untuk bisa membuka rekening reksa dana.
Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana kini terus mengalami pertumbuhan. Kenaikan ini ditopang harga instrumen pasar modal dan pertambahan unit penyertaan. Meskipun tumbuh tipis 1,49 persen dari periode akhir tahun 2018 hingga bulan Juni 2019, namun jumlah dana kelolaan cukup fantastis. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah dana kelolaan industri reksa dana naik menjadi Rp 512,9 triliun dengan unit penyertaan yang tumbuh 2,13 persen menjadi 381,68 miliar unit dari total 373,72 miliar unit, seperti yang dikutip dari laman CNBCIndonesia.com.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang jadi tolok ukur pasar saham domestik, serta penguatan pasar obligasi yang diwakili dengan INDOBeX Corporate Total Return untuk obligasi korporasi dan INDOBeX Government Total Return untuk obligasi pemerintah. IHSG naik 2,65 persen, serta INDOBeX Corporate Total Return yang dikeluarkan PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) tumbuh 8,09 persen, dan INDOBeX Government Total Return menguat 7,43 persen. Cakap People siap mencoba investasi reksa dana?