CakapCakap -\- Kata “Narsis” sering disematkan pada orang-orang yang suka mengambil gambar diri sendiri dan mengunggahnya ke media sosial pribadi. Tapi Cakap People harus tahu ternyata narsis adalah gangguan kepribadian yang disebut narsisme atau Narcissistic Personality Disoreder (NPD). Dalam dunia psikologis modern, orang narsis ini memiliki ego tinggi, arogan, minim empati, merasa paling jago dalam segala hal, dan mementingkan diri sendiri. Memang terlihat negatif, tapi penelitian lebih lanjut membuktikan kalau sifat narsis ini bisa membuat remaja berpengaruh positif pada prestasi akademis. Lho kok bisa?
Narsis tidak sama dengan percaya diri, sehingga orang yang memiliki NPD ini tadi akan menunjukkan perilaku haus pujian, tak mau mengala, dan menuntut untuk dikagumi. Orang narsis terobsesi pada diri sendiri dan merasa sangat yakin bahwa dia harus mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya. Bisa juga memalsukan empati demi mendapatkan perhatian orang di sekitarnya. Lebih lanjut seseorang yang memiliki NPD ini tak bisa menerima kritikan sehingga akan mudah marah serta mudah iri terhadap kesuksesan orang lain.
Jika semua gejala NPD ini terlihat negatif, kenapa bisa mendongkrak prestasi akademis? Sebuah penelitian dari Queen’s University Belfast di Inggris menerbitkan jurnal berjudul Personality and Individual Differences. Dalam studi ini, peneliti melibatkan 340 siswa remaja dari tiga sekolah menengah berbeda di Milan, Italia lalu membaginya dalam dua kelompok. Satu kelompok berisi siswa yang memiliki ciri kepribadian narsis dan satu kelompok lainnya siswa yang biasa. Mereka lalu diminta mengerjakan serangkaian tes akademis.
Ternyata remaja yang memiliki NPD akan menunjukkan mental yang lebih tangguh dibandingkan dengan sebayanya yang tidak narsis. Mental tangguh ini akan mengasah performa akademis yang lebih baik. Percaya diri pada kemampuan sendiri adalah salah satu tanda narsisme dan juga merupakan inti dari ketangguhan mental. Narsisme yang didasari dari harga diri yang rapuh dan dipengaruhi rasa takut gagal akan membuat orang berusaha kuat untuk terus mengungguli yang lainnya. Ini yang membuat mereka lebih sigap untuk menerima tantangan dan melihatnya sebagai peluang mengembangkan kualitas pribadinya. Remaja yang memiliki narsisme ini akan memiliki harga diri yang tinggi sehingga mendorong mereka berbuat melebihi ekspektasi awal demi kebanggan diri. Ini hal yang mendasari bagaimana remaja yang narsis bisa memiliki prestasi akademis yang menonjol.
Jadi buat Cakap People yang ternyata memiliki ciri narsisme ini sekarang tak perlu merasa bahwa hal tersebut membawa dampak negatif pada pengembangan diri, tapi justru bisa mendongkrak potensi diri karena mental yang tangguh dan pribadi yang lebih percaya diri. [ED/RM]
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!