Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! UFC adalah ajang bertarung yang menggunakan seni bela diri campuran (MMA). Berbagai seni bela diri diperbolehkan untuk dipakai oleh para petarung UFC, namun silat nyatanya tak diperbolehkan digunakan di ajang yang dimiliki oleh Dana White tersebut.
Tentu ada alasan yang membuat seni bela diri asli Indonesia itu dilarang keras dipakai oleh para petarung UFC. Untuk mengetahui hal tersebut, kita harus mengenal silat terlebih dahulu.
Secara garis besar, silat memiliki prinsip bertarung dengan mengeksploitasi titik lemah lawan secara cepat dengan tujuan untuk melumpuhkan lawan hingga tak berdaya. Silat pun pada masa lampau digunakan untuk pertarungan hidup dan mati.
Berdasarkan laporan dari Way of Martial Arts, Rabu 21 April 2024, silat adalah salah satu bela diri paling mematikan di dunia. Bela diri ini tidak peduli dengan kehormatan, ketenaran, atau apapun. Tujuan bela diri ini adalah membunuh lawan secepat mungkin meski harus dengan pukulan kotor sekalipun.
Jadi, jangan kaget jika semua teknik di silat hanya memiliki satu tujuan, yakni bertahan hidup dan membunuh lawan. Beberapa teknik silat memiliki target utama organ vital lawan.
Petarung silat tidak ragu menyerang tenggorokan, mata, ginjal dan bagian lemah lain. Bahkan ada teknik khusus yang melakukan tendangan menyasar area selangkangan guna menghancurkan testis lawan.
Jika lawan tersungkur pun, pendekar silat akan memanfaatkan momen tersebut untuk menghabisi lawannya. Sementara UFC sendiri sama seperti ajang MMA lainnya yang memiliki sejumlah aturan yang membuat gaya bela diri silat tak bisa dimaksimalkan.
Jadi, sebenarnya larangan penggunaan itu merupakan sekadar himbauan bagi para ahli silat jika ingin tampil di UFC. Sebab mereka dipastikan tak bisa memaksimalkan gaya bertarung silat saat sudah naik oktagon.
