CakapCakap – Cakap People! Shanghai berencana untuk mengubah penguncian (lockdown) dengan mengkategorikan kota menjadi tiga jenis wilayah sesuai dengan berbagai tingkat risiko COVID-19.
Rencana ini untuk mempercepat upaya mengekang wabah virus corona terburuk di China sejak awal pandemi, sembari berjuang untuk menyediakan bahan makanan pokok dan perawatan medis bagi mereka yang diperintahkan untuk tinggal di rumah selama lebih dari seminggu. Tindakan penguncian drastis telah memicu meningkatnya ketidakpuasan publik, melansir Straits Times.
Sistem klasifikasi penguncian yang direvisi ini dijadwalkan berlaku setelah selesainya putaran terakhir pengujian virus corona di seluruh kota, yang diumumkan pada Sabtu, 9 April 2022, kata Wakil Walikota Zong Ming pada konferensi pers pada hari yang sama.
Daerah pemukiman akan dikategorikan menjadi tiga jenis, yang masing-masing akan dikenakan tingkat pembatasan yang berbeda, kata Zong.
Pengkategorian itu di antaranya adalah penduduk yang tinggal di komunitas yang telah melaporkan kasus COVID-19 dalam tujuh hari terakhir akan dilarang meninggalkan rumah mereka; mereka yang berada di komunitas tanpa infeksi yang dilaporkan dalam seminggu terakhir tidak akan lagi diperintahkah tinggal di rumah, tetapi tidak dapat meninggalkan komunitas mereka; dan orang-orang di kompleks tanpa kasus COVID-19 yang terdeteksi dalam 14 hari terakhir dapat bergerak lebih bebas, tetapi harus mematuhi aturan jarak sosial.
Beijing berpegang teguh pada strategi nol-COVID-19 dalam upaya untuk menghilangkan semua infeksi secara dinamis, bahkan ketika varian Omicron yang sangat menular dan sulit dideteksi mengamuk di seluruh China.
China melaporkan 1.318 kasus baru COVID-19 yang ditransmisikan secara lokal pada hari Sabtu, turun dari 1.334 pada hari Jumat, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan pada hari Minggu.
Dari kasus yang dikonfirmasi lokal yang dilaporkan pada hari Sabtu, 1.006 berada di Shanghai, 242 di Jilin, 16 di Zhejiang, 10 di Guangdong dan tiga di Beijing. Sisanya dilaporkan di 12 daerah setingkat provinsi lainnya.
Sebanyak 33 kasus COVID-19 impor dilaporkan di seluruh daratan.
Pada haru Sabtu juga mencatat 25.111 kasus tanpa gejala baru, termasuk 25.037 kasus lokal dan 74 kasus impor, kata komisi itu.
Di antara carrier tanpa gejala, 23.937 dilaporkan di Shanghai dan 755 di Jilin.
Pusat keuangan Asia itu telah mengalami lonjakan kasus di tengah beberapa putaran pengujian massal sejak penguncian bertahap awal diberlakukan pada 28 Maret, yang kini telah diperluas ke seluruh kota.
Ini telah memberikan beban besar pada sistem medisnya. Pada hari Jumat, hampir 5.000 pasien COVID-19 dirawat di rumah sakit dan sekitar 142.000 kasus tanpa gejala berada di bawah pengawasan medis, menurut data dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai – itu berarti sekitar 147.000 tempat tidur rumah sakit diperlukan.
Menurut Zong, Shanghai sekarang memiliki delapan rumah sakit dengan lebih dari 8.000 tempat tidur yang ditujukan untuk merawat pasien COVID-19 dan lebih dari 100 rumah sakit darurat dengan lebih dari 160.000 tempat tidur. Ketika epidemi berkembang, lebih banyak rumah sakit dan tempat tidur harus tersedia di masa depan, katanya.
Kelompok khusus seperti pasien COVID-19 yang parah, anak-anak, wanita hamil, pasien kanker, dan mereka yang mengalami gagal ginjal yang membutuhkan dialisis dirawat di rumah sakit yang ditunjuk, sementara infeksi ringan atau tanpa gejala lainnya dirawat di rumah sakit darurat, kata Zong.