in ,

Serba-serbi Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan di Tengah Panas Ekstrem

Ratusan peserta remaja jatuh sakit akibat cuaca panas ekstrem

CakapCakapCakap People! Jambore Pramuka Dunia ke-25 tahun 2023 tengah diselenggarakan di Korea Selatan (Korsel). Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dilaporkan ratusan peserta remaja jatuh sakit akibat cuaca panas ekstrem melanda di sana.

Diketahui, Jambore Pramuka Dunia merupakan salah satu kegiatan kepanduan dunia yang diikuti oleh berbagai pramuka dari seluruh dunia. Tahun ini, Jambore Pramuka Dunia ke-25 dijadwalkan berlangsung selama 1-12 Agustus 2023 di Korea Selatan selaku tuan rumah.

Serba-serbi Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan di Tengah Panas Ekstrem
Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan. (Foto: AP/Kim Joo-hyung)

Berikut adalah serba-serbi Jambore Pramuka Dunia 2023 yang digelar di Korea Selatan:

Ratusan Peserta Sakit Akibat Panas Ekstrem

Seperti dilansir Deutsche Welle (DW), AP, dan Reuters, Jumat 4 Agustus 2023, sedikitnya 600 orang peserta Jambore Pramuka Dunia di Buan yang dimulai pada hari Selasa 1 Agustus 2023, telah dirawat setelah jatuh sakit akibat terpapar cuaca panas ekstrem yang melanda Korea Selatan saat ini, lapor para pejabat.

Acara tersebut digelar bertepatan dengan dikeluarkannya peringatan tingkat suhu panas tertinggi dalam empat tahun terakhir oleh pemerintah Korsel. Suhu di beberapa bagian negara tersebut telah melebihi 38 derajat Celcius sepanjang pekan ini.

Seorang peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 asal Malaysia kepada surat kabar Korea Selatan mengatakan, cuaca di sana bahkan lebih panas daripada di negara asalnya. “Saking panasnya, saya sampai terkena migrain,” katanya.

Media lokal melaporkan, para peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 dari Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Bangladesh, Kolombia, Polandia, dan Swedia juga ikut terkena dampaknya.

Presiden Korea Selatan Kirimkan Bantuan

Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan. (Foto: AP/Choe Young-soo)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yool menyerukan, agar disediakan bus yang memiliki failitas “air conditioning” dalam jumlah yang “tidak terbatas”, di mana para peserta Jambore Pramuka tersebut dapat beristirahat dan mendinginkan diri. Selain itu, presiden Yoon juga memerintahkan pengiriman truk-truk tangki air,” demikian ungkap sekretaris pers Korea Selatan, Kim Eun-hye, dalam sebuah pernyataan.

Presiden Yoon juga memerintahkan para pejabat untuk meningkatkan kualitas makanan yang disediakan untuk para peserta remaja itu dan menyerukan agar semua lembaga pemerintah dapat bergabung dalam upaya menyelesaikan masalah di perkemahan Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan.

Panitia Sebut Acara Cukup Aman Dilanjutkan

Seruan serupa juga diinstruksikan oleh Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan Lee Sang-min. Dalam sebuah pertemuan darurat, Lee memerintahkan anggota panitia untuk mengeksplorasi “semua langkah yang mungkin dilakukan” demi melindungi para peserta, termasuk menyesuaikan kegiatan di luar ruangan.

Lee juga menyerukan, disiapkan lebih banyak kendaraan darurat dan pos medis, serta lebih banyak struktur peneduh dan pendingin udara di sekitar area Jambore. Dia mengatakan, tujuannya adalah untuk mencegah “penyakit serius atau bahkan kematian,” demikian tanggapan yang dibagikan oleh kementerian.

Sekretaris Jenderal Panitia Jambore Choi Chang-haeng bersikeras, acara tersebut cukup aman untuk dilanjutkan, setelah ada kekhawatiran tentang penyelenggaraan Jambore di area yang luas dan tanpa pepohonan untuk berlindung dari panas. Choi meyakini, situasi serupa bisa saja terjadi pada acara Jambore di tempat lain.

“Para peserta datang dari jauh dan belum menyesuaikan diri (dengan cuaca),” kata Choi dalam konferensi pers. Dia menambahkan, jumlah pasien sebanyak itu juga bisa dikaitkan dengan pertunjukan K-pop selama upacara pembukaan, yang menurutnya membuat banyak remaja “kelelahan setelah secara aktif melepaskan energi mereka.”

Pelaksanaan Jambore Dunia di Korsel Tuai Kritik

Serba-serbi Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan di Tengah Panas Ekstrem
Jambore Pramuka Korsel Terancam Dipersingkat Akibat Cuaca Panas. (Foto: AP/Kim-yeol)

Dilansir Channel News Asia, Minggu 6 Agustus 2023, sebanyak 43.000 orang mengikuti acara Jambore Pramuka Dunia ke-25 di provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Namun, gelombang panas yang ekstrem telah menyebabkan ratusan pramuka jatuh sakit. Hal ini pun menuai berbagai kritikan.

Kritik pun meningkat lantaran kondisi perkemahan yang dinilai mengerikan akibat cuaca panas ekstrem di Korea Selatan itu. Kamar mandi di area jambore disebut belum sempurna dengan sanitasi di bawah standar.

Kendati demikian, sejumlah negara tetap memutuskan untuk menarik para pramukanya, meski penyelenggara mendesak peserta untuk melihat hal tersebut sebagai “platform untuk mengatasi tantangan”.

Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia pun telah meminta Korea Selatan untuk mempersingkat acara tersebut – yang dijadwalkan berlangsung hingga 12 Agustus di kota pesisir Buan – menunjuk pada masalah yang disebabkan oleh cuaca panas ekstrem.

RI Bertahan di Jambore Dunia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan kondisi terkini kontingen Indonesia yang tengah mengikuti Jambore Dunia di tengah cuaca panas ekstrem yang melanda Korea Selatan. Dito mengatakan kontingen Indonesia masih bertahan dan ingin tetap melanjutkan jambore.

“Kami sejak kemarin sudah berkoordinasi baik dari ketua kontingen di sana dan KBRI. Jadi memang bisa dikatakan secara penyelenggaran tuan rumah dianggap kurang persiapan, namun terkait kontingen Indonesia menurut penelusuran kami sementara masih keadaan yang tangguh dan masih ingin melanjutkan jambore,” kata Dito kepada detikcom, Minggu 6 Agustus 2023.

Dito mengatakan pihaknya akan terus memantau ketat kondisi para kontingen Indonesia di Korea Selatan. Dito mengaku sudah meminta ketua kontingen untuk segera mengantisipasi bila ada keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

“Namun kami tetap memantau secara ketat terkait hal ini, kami sudah meminta ketua kontingen untuk segera antisipasi jika memang keadaan tidak memungkinkan agar tidak dilanjutkan,” kata Dito.

“Tapi menurut laporan ketua kontingen, peserta Indonesia masih menunjukkan semangat dan jiwa survival yang tinggi, sementara kita menunggu perkembangan,” sambungnya.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lima Zodiak Ini Lebih Suka Circle Kecil dalam Berteman

Lima Zodiak Ini Lebih Suka Circle Kecil dalam Berteman

Indonesia Peringkat 4 Angkatan Laut Terkuat di Dunia

Indonesia Peringkat 4 Angkatan Laut Terkuat di Dunia