CakapCakap – Pernahkah Cakap People mendenger istilah Sumarah? Sumarah adalah istilah bahasa jawa yang berarti menyerah. Sumarah merupakan filsafat hidup dan aliran meditasi yang berkembang di Jawa sejak ratusan tahun yang lalu. Di Solo sendiri, Sumarah menjadi sebuah komunitas yang didirikan sejak tahun 1935 oleh seorang bernama Raden Ngabei Soekinohartono. Sujud Sumarah, istilah kegiatannya, merupakan kegiatan untuk memasrahkan diri kepada Tuhan. Aksi kebatinan ini yang menarik perhatian seorang Laura Romano, sejak 40 tahun yang lalu. Siapa Laura Romano?
Laura adalah seorang Eropa yang mulai mempelajari seni Sumarah pada tahun 1975 ketika dia sedang liburan kuliah. Di tahun itu juga, Laura baru pertama kali mengunjungi Indonesia, dan langsung tertarik dengan kebudayaan Jawa. Pada tahun itu, orang Italia, negara asalnya, belum banyak yang mengenal Indonesia. Tetapi justru karena perjalanan wisatanya ke Indonesia, dia banyak mendapatkan ketertarikan untuk belajar dan mendalami kebudayaan Indonesia, terutama Jawa.
Dalam perjalanannya di Indonesia, Laura berkenalan dengan komunitas teater bernama Sumarah. Saat itu juga, Laura tertarik untuk belajar tentang meditasi yang menjadi corak utama grup ini. Mulai tahun 1979, Laura menetap di Solo, dan mendalami banyak kesenian jawa, hingga akhirnya sudah resmi menjadi WNI.
Cerita hebat dibalik Laura, setelah 40 tahun mendalami seni meditasi Jawa, Laura dalam berbagai kesempatan diundang untuk mempresentasikan Sumarah ke Italia, dan beberapa negara di Eropa. Bahkan sejak tahun 1995, Laura rutin mengisi workshop Sumarah di Eropa, mulai dari Jerman hingga Italia. Ternyata, Meditasi menjadi salah satu seni yang digemari atau disenangi oleh masyarakat sana. Berkat Laura dan Sumarah, ada banyak pamong atau pembimbing meditasi di Eropa yang mampu memimpin meditasi dengan sendiri, bahkan komunitasnya masih hidup hingga sekarang. Tercatat beberapa negara tersebut adalah Berlin, Hamburg, Stuttgart, Koeln, dan beberapa kota di Italia.
Hebatnya lagi, Laura juga menulis buku tentang Sumarah dengan bahasa Italia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan Inggris.