Siapa aja nih senior SMA yang lagi ribet mikirin mau kuliah di mana? Pendaftaran Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) baru aja dibuka Rabu, 21 Februari kemarin sampe 6 Maret mendatang. Buat calon mahasiswa yang pengen masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), simak yuk fakta-fakta tentang seleksi masuk PTN tahun ini yang harus banget kamu ketahui!
1. Tiga Jalur Yang Bisa Kamu Tempuh: SNMPTN, SBNMPTN, dan Mandiri
Kurang lebih sama dengan ujian masuk tahun-tahun sebelumnya, ada tiga jalur yang bisa kamu tempuh buat diterima sebagai mahasiswa di PTN idaman kamu yaitu SNMPTN, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri. Kalo kamu nggak lolos SNMPTN, kamu masih bisa ikut SBMPTN dan kalo ternyata kamu juga nggak lolos SBMPTN, kamu bisa kembali mencoba dengan ikut seleksi mandiri.
Seperti dikutip dari Tirto.id, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir bilang kalo total sebanyak 85 PTN bakal menerima mahasiswa baru dari seluruh Indonesia pada SNMPTN dan SBMPTN tahun ini dengan rasio paling sedikit 30% dari jalur SMPTN, 30% dari jalur SBMPTN, dan paling banyak 30% dari jalur mandiri. Salah satu hal yang berbeda dari pelaksanaan tahun lalu adalah nilai hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) kamu nggak bakal dipake sama sekali dalam penerimaan SNMPTN dan SBMPTN tahun ini. Well, kira-kira menguntungkan nggak nih buat kamu?
2. Fakta Pelaksanaan PTN
Sistem SNMPTN dan SBMPTN yang kamu kenal sekarang sebenernya udah mulai berlaku sejak tahun 2013 dan pelaksanaannya pada tahun 2018 ini pun ternyata nggak beda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti yang dulunya dikenal sebagai jalur undangan, SNMPTN adalah seleksi yang dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa. Jadi PTN bakal memilih calon mahasiswanya pure berdasarkan prestasi kamu selama ini.
Salah satu ketentuan khusus buat bisa mendaftar lewat jalur ini adalah siswa SMA/SMK/MA atau sederajat kelas terakhir pada tahun 2018 yang memiliki prestasi unggul, yaitu calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolahdengan ketentuan berdasarkan akreditasi sekolah sebagai berikut:
1. Akreditasi A, 50% terbaik di sekolahnya;
2. Akreditasi B, 30% terbaik di sekolahnya;
3. Akreditasi C, 10% terbaik di sekolahnya; dan
4. Belum terakreditasi, 5% terbaik di sekolahnya.
Nah, kamu termasuk nggak dalam kategroi tersebut? Kalo kamu emang berencana buat daftar SNMPTN, pasti udah mengisi dan memverifikasi data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sejak 13 Januari – 10 Februari 2018 lalu kan? Buat yang belum tau, PDSS adalah website yang berisi rekam jejak SMA/MA, SMK/MAK dan data siswa yang bakal digunakan buat kepentingan seleksi SNMPTN. Buat mendaftar SNMPTN sendiri kamu bisa langsung mengakses https://web.snmptn.ac.id/ dari tanggal 21 Februari – 6 Maret.
3. Fakta Pelaksanaan SBNMPTN
Nggak yakin bakal diterima di PTN tujuan lewat jalur SNMPTN? Tenang aja, kamu masih bisa belajar buat SBMPTN kok! SBMPTN adalah seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tulis atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan. Berdasarkan ketentuan umum dan persyaratan yang tertera di https://sbmptn.ac.id, seleksi ini bisa diikuti oleh siswa lulusan tahun 2016, 2017, dan 2018 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2016, 2017, dan 2018. Jadi kamu yang lulus di tahun-tahun sebelumnya juga masih bisa ikut seleksi ini, nggak kayak SNMPTN yang sifatnya “eksklusif” buat sebagian orang.
Hal baru dari pelaksaan SBMPTN 2018 adalah gimana seleksi ini terdiri atas dua ujian tulis yaitu Ujian Tulis Berbasi Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – sebelumnya disebut Paper Based Testing (PBT) dan Computer Based Testing (CBT). Materi ujian tulis bakal terdiri atas:
1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) – mata uji Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TPA Verbal, TPA Numerikal, dan TPA Figural.
2. Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek) – mata uji Matematika IPA, Biologi, Kimia, dan Fisika.
3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) – mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
Oh ya, kamu juga bisa masuk kelompok ujian campuran (dulu dikenal sebagai IPC) buat peserta yang pengen milih bothprogram studi (prodi) Saintek dan Soshum. Buat peserta yang milih prodi bidang seni dan keolahragaan, kamu juga harus mengikuti ujian keterampilan. Last but not least, masih sama kayak tahun-tahun sebelumnya, peserta bisa milih sebanyak-banyaknya tiga prodi di PTN manapun.
4. Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Seleksi Mandiri
Seleksi mandiri adalah jalan terakhir kamu yaitu jalur penerimaan yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN – walaupun beberapa PTN kayak Unpad nggak mengadakannya. Seleksi ini biasanya diadakan setelah SBMPTN dan masih mengikuti regulasi yang baru aja dicetuskan tahun lalu, PTN bisa memanfaatkan nilai hasil SBMPTN tersebut dalam pertimbangannya ketika menerima calon mahasiswa lewat jalur ini. Nilai USBN dan UN kamu juga bisa dijadikan pertimbangan. “Kami sepakat untuk tidak bergantung pada nilai USBN dan UN. Tapi USBN dan UN boleh dipakai untuk ujian mandiri boleh,” kata Pak Ravik, Jumat 12 Januari 2018 seperti dikutip dari Tempo. So, tetep berusaha sebaik mungkin ya guys di tiap tahap seleksi yang kamu ikuti.
Well, gimana kalo setelah mengikuti ketiga tahap di atas kamu masih nggak berhasil dapet PTN juga? Tenang aja guys, we can always try again next year atau cari kampus bagus lain yang bukan PTN.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Siap-Siap! Hasil SNMPTN 2019 Bakal Diumumkan Hari Ini Pukul 16.00 WIB – CakapCakap