in

Selain Bogor, Hari Tanpa Bayangan Juga Dapat Dinikmati di Jawa Tengah dan Yogyakarta Oktober Ini

Fenomena hari tanpa bayangan ini rutin terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia.

CakapCakapCakap People! Selain kota Bogor, ada sejumlah kota lain di Indonesia yang bisa menikmati hari tanpa bayangan pada Oktober 2019 ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa warga Jawa Tengah dapat menikmati fenomena kulminasi utama atau yang dikenal dengan sebutan hari tanpa bayangan mulai 10 Oktober 2019.

Ilustrasi seorang wanita sedang menikmati sinar matahari. Foto: Pixabay.

“Untuk wilayah Jawa Tengah waktu terjadinya kulminasi utama bervariasi, yaitu mulai tanggal 10 Oktober hingga 13 Oktober 2019,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Rabu, 9 Oktober 2019, kepada ANTARA.

Dia menjelaskan hari tanpa bayangan atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

“Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” katanya.

Akibatnya, kata dia, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

“Penyebab hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator Bumi bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi,” katanya.

Dengan demikian, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat berubah terus sepanjang tahun antara 23,5o Lintang Utara hingga 23,5o Lintang Selatan. “Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari,” katanya.

Dia menyebutkan untuk wilayah Jepara fenomena hari tanpa bayangan ini dapat dinikmati warga setempat pada 10 Oktober 2019.

Sementara untuk Semarang, Pekalongan, Kudus, Demak, Pemalang dan sekitarnya, fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 11 Oktober 2019.

Sementara untuk Salatiga, Ungaran, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 12 Oktober 2019.

Sementara untuk Boyolali, Surakarta, Magelang, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan sekitarnya fenomena tersebut dapat dinikmati warga setempat pada 13 Oktober 2019.

Hari tanpa bayangan di Yogyakarta

Di tempat lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada pertengahan Oktober 2019.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Rabu, 9 Oktober 2019, mengatakan wilayah Yogyakarta yang berada di selatan garis katulistiwa akan mengalami hari tanpa bayangan atau kulminasi matahari pada 13 Oktober 2019 pukul 11:24 WIB.

Sejumlah pengunjung melintasi hiasan payung warna-warni di kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak, Kalbar, Rabu, 21 Maret 2019. Hiasan ratusan payung tersebut meramaikan peringatan Pesona Titik Kulminasi Matahari yang rutin terjadi setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September 2019. [ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/18].

“Saat itu posisi matahari tegak lurus tepat di atas wilayah Yogyakarta. Bila kita berada di luar seakan-akan tidak ada bayangan yang muncul,” kata Etik, dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan pada saat terjadi kulminasi, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

“Di Indonesia rutin terjadi setahun dua kali fenomena hari tanpa bayangan itu. Sesuatu yang normal. Kondisi ini terjadi berkenaan dengan posisi gerak semu harian matahari,” kata dia.

Menurut dia, suhu udara saat terjadi kulminasi matahari pada umumnya akan terasa lebih panas. Ia mencontohkan, pada Oktober 2018 suhu maksimum di wilayah DIY mencapai 34,8 derajat Celcius.

KANTOR BERITA ANTARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Bogor pada 10 Oktober 2019, Ini Waktunya!

Foto Jadul Tersebar di Media Sosial, Masa Muda Ganjar Pranowo Disebut Mirip Mus Mujiono