in ,

Sekolah Umum di Jepang Tak Lagi Periksa Warna Bra Atau Celana Dalam Siswa

Salah satu kebijakan paling kontroversial adalah: sekolah mewajibkan para siswa mengenakan pakaian dalam putih.

CakapCakapCakap People! Dewan sekolah di Jepang telah menghapus praktik mengerikan, di mana anggota staf sekolah memeriksa warna pakaian dalam siswa.

Staf sekolah di Jepang tidak lagi diizinkan untuk memeriksa warna pakaian dalam para siswa, untuk memastikan mereka mengikuti kode pakaian hanya putih.

Para guru dikatakan telah memeriksa para siswa perempuan dengan menarik tali bra mereka untuk memeriksa warna bra yang dikenakan, atau memperhatikan anak-anak dan remaja saat mereka berganti kelas gym untuk memastikan mereka mengenakan pakaian dalam dengan warna yang tepat, seperti dilansir Unilad.co.uk.

Foto: SoraNews24

Departemen Pendidikan di Prefektur Saga Jepang melakukan penyelidikan ke 51 sekolah di daerah tersebut, dan menemukan bahwa 14 di antaranya memiliki batasan seragam yang mengharuskan siswa untuk mengenakan pakaian dalam hanya putih.

Setelah kekhawatiran tentang cara staf sekolah menegakkan aturan aneh tersebut, dengan melanggar privasi para siswa untuk memeriksa warna pakaian dalam mereka, dewan pendidikan kini mengumumkan bahwa ke-14 sekolah telah menghapus aturan tersebut.

Menurut laporan News On Japan, Sabtu, 27 Maret 2021, tidak akan ada lagi aturan seputar jenis pakaian dalam yang harus dipilih siswa. Aturan itu akan mulai berlaku pada tahun ajaran baru, yang akan dimulai hanya dalam beberapa minggu ke depan.

Sementara itu, dewan juga menghapus aturan yang mewajibkan para siswa laki-laki dan perempuan untuk mematuhi kode seragam yang berbeda, dalam upaya untuk lebih mengakomodasi siapa saja yang diidentifikasi sebagai non-biner atau liquid gender.

Selain itu, dua sekolah memilih untuk menghapus peraturan yang menyatakan bahwa para siswa tidak diperbolehkan memiliki selimut atau lap blanket di sekolah. Banyak siswa di negara itu sering memilih untuk menggunakan selimut di sekolah karena sekolah sering tidak menyalakan penghangat ruangan sekolah, bahkan di musim dingin.

Diharapkan prefektur lain di Jepang juga akan mengikuti jejak di Perfektur Saga dalam menghapus praktek-praktek yang tidak menyenangkan tersebut.

Foto: Japan Pop

Sebagaimana diketahui, selama beberapa bulan terakhir, ada sentimen yang meningkat di Jepang bahwa inilah waktunya bagi sekolah untuk melihat lagi aturan perilaku bagi para siswanya, dan menanyakan apakah semua aturan tersebut benar-benar berkontribusi pada lingkungan belajar yang lebih baik. Salah satu kebijakan paling kontroversial adalah: sekolah mewajibkan para siswa mengenakan pakaian dalam putih.

Hal utama yang diperdebatkan bukanlah apakah para siswa boleh atau tidak diperbolehkan memakai pakaian dalam warna lain. Masalahnya adalah, karena sekolah dengan sendirinya ingin memastikan peraturan mereka dipatuhi. Para guru memeriksa dengan melihat pakaian dalam siswa, baik dengan meminta guru / administrator menarik tali bra siswa perempuan, atau memantau siswa saat mereka berganti pakaian olahraga hanya untuk melihat apakah mereka mengenakan pakaian dalam putih atau tidak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BH Berusia 5 Abad Ditemukan, Netizen Auto Geger

Duh, Sosok Profesor Inggris Ini ‘Ditipu’ Oleh Agen Rusia Palsu