CakapCakap – Cakap People! Lebih dari enam minggu setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona kini menyerang jantung keluarga kerajaan yang luas.
Sekitar 150 anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, termasuk anggota dari cabang yang lebih kecil dari keluarga besar, diduga dites positif virus corona (COVID-19).
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak kerajaan, sumber yang dekat dengan keluarga mengatakan kepada New York Times dalam laporannya pada hari Rabu, 8 April 2020, bahwa sekitar 150 pangeran dan putri diduga telah terinfeksi virus dan saat ini sedang dalam isolasi setelah melakukan perjalanan ke Eropa.
Dokter pada awalnya mengonfirmasi bahwa gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulziz al Sau, dan keponakan Raja Salman, dinyatakan positif COVID-19. Yang terakhir, kata laporan itu, saat ini berada di unit perawatan intensif Rumah Sakit Spesialis King Faisal.
Raja Salman, yang berusia 84 tahun, aman dari virus dan saat ini berada dalam isolasi yang mereka miliki di dekat kota Jeddah.
Sementara itu, putra Raja Salman, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, 34 tahun, juga berada di properti isolasi terpisah di pantai Laut Merah. Dia bersama menteri lainnya yang juga di karantina sendiri.
Dalam sebuah laporan dari New York Times, diungkapkan bahwa ada memo internal yang dikirim ke Rumah Sakit Khusus King Faisal, sebuah lembaga elit tempat para bangsawan dirawat. Memo itu diduga mengatakan bahwa akan ada 500 tempat tidur yang disediakan untuk anggota keluarga kerajaan dan teman-teman terdekat mereka ketika pandemi terus meningkat di kerajaan.
Memo tersebut juga menginstruksikan bahwa “semua pasien kronis akan dipindahkan secepatnya” dan mereka hanya akan mengakomodasi “kasus-kasus utama yang mendesak” tersebut.
“Arahan harus siap untuk V.I.P. dari seluruh negeri … Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan tetapi waspada tinggi … semua pasien kronis akan dipindahkan secepatnya, dan hanya kasus-kasus mendesak teratas yang akan diterima, “kata para operator rumah sakit dalam memo peringatan.
Di tengah pandemi, penguasa kerajaan telah membatasi perjalanan udara dan darat internasional ke Kerajaan Arab Saudi. Kerajaan itu juga membatalkan ziarah tahunan ke situs-situs suci Muslim.
Kerajaan itu juga mengindikasikan bahwa mereka juga dapat membatalkan ziarah tahunan haji musim panas ini, di mana 2,5 juta umat Islam diperkirakan akan melaksanakan ibadah di Mekah.
“Jika [virus, red] mencapai ke dalam keluarga, maka itu menjadi masalah mendesak,” kata profesor Universitas Rice Kristian Coates Ulrichsen.
Sejauh ini, Kerajaan Saudi Arabia memiliki 4.462 kasus virus corona yang dikonfirmasi dengan 59 kematian hingga Senin, 13 April 2020, pukul 13.44 WIB, menurut data yang dihimpun oleh Worldometers.
*Foto: Elite Readers