in ,

Sejarah Cheongsam, Pakaian yang Dikenakan Wanita Saat Tahun Baru Imlek

Salah satu yang umum dikenakan saat momentum Tahun Baru Imlek adalah Cheongsam

CakapCakapCakap People! Salah satu yang umum dikenakan saat momentum Tahun Baru Imlek adalah Cheongsam atau dikenal sebagai pakaian tradisional China. Bagaimana sejarah Cheongsam?

Mengutip dari eresources.nlb.gov.sg, Cheongsam yang berati gaun panjang dalam Bahasa Kanton, juga dikenal sebagai Qipao dalam bahasa Mandarin, adalah gaya berpakaian yang biasanya dikenakan oleh wanita Tionghoa.

Cheongsam berada di puncak popularitasnya antara akhir 1920-an dan 1960-an, saat itu menjadi pakaian standar bagi banyak wanita Tionghoa yang tinggal di kota-kota perkotaan Tiongkok serta di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.

Bahan Cheongsam

Ilustrasi

Cheongsam dapat dibuat menggunakan berbagai bahan yang sesuai dengan berbagai musim, acara, dan anggaran. Bahan yang digunakan untuk membuat cheongsam antara lain satin, sutra, brokat, beludru, renda, dan katun.

Cheongsam untuk pakaian siang hari biasanya berdesain sederhana dengan hanya perpipaan dan cetakan untuk dekorasi. Cheongsam pakaian malam memiliki desain yang jauh lebih rumit dan biasanya dihiasi dengan payet dan manik-manik. Sementara untuk bekerja, cheongsam terkadang dipadukan dengan jaket ala Barat yang serasi.

Sejarah Cheongsam

Cheongsam diyakini telah berevolusi dari jubah panjang yang dikenakan oleh wanita Manchu selama Dinasti Qing (1644-1911) di Tiongkok. Gaun panjang itu dipotong menjadi satu bagian yang menjuntai lurus ke mata kaki. Ada celah di kedua sisi gaun itu, tetapi pakaian lain yang dikenakan di bawahnya membuat kakinya tidak terlihat.

Sebelum cheongsam, wanita Tionghoa umumnya mengenakan pakaian dua potong yang terdiri dari atasan yang dipasangkan dengan rok atau celana. Cheongsam tidak langsung populer karena kemiripannya dengan gaun one-piece pria yang dikenal sebagai changshan (kemeja panjang) atau changpao (jubah panjang).

Belahan Kaki Mencapai Paha

 Sejarah Cheongsam, Pakaian yang Dikenakan Wanita Saat Tahun Baru Imlek
Ilustrasi

Menilik sejarahnya, baju Cheongsam berasal dari Shanghai pada 1920-an. Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, Cheongsam pun mengalami perubahan karena pengaruh budaya Barat. Cheongsam mulai menonjolkan feminitas pada wanita perkotaan. Gaun itu menjadi lebih pas di tubuh dengan beberapa desain berani yang menampilkan belahan pada bagian kaki yang mencapai hingga paha.

Namun, di awal tahun 1950, saat komunis menguasai China, peminat cheongsam mulai berkurang. Selanjutnya di akhir 1950an, ketika imigran Shanghai datang ke Hongkong, mereka memopulerkan kembali pakaian itu di sana.

Seiring perkembangan zaman yang makin modern dan makin cepat, ketenaran baju Cheongsam menurun di akhir tahun 1960-an. Salah satu faktornya adalah dengan masuknya pakaian-pakaian Barat, diproduksi secara masal dan dijual dengan harga jauh lebih murah ketimbang baju Cheongsam yang dibuat handmade (buatan tangan).

Pada 1970-an baju Cheongsam tak lagi dipakai sebagai pakaian sehari-hari sebagian besar perempuan Tiongkok, dan hanya terlihat sebagai kostum acara spesial seperti perayaan Imlek.

Seiring perjalanan waktu, cheongsam mengalami banyak perubahan. Evolusi yang paling kentara adalah modelnya yang tak lagi lebar, melainkan pas di badan mengikuti lekuk tubuh si pemakai. Ini juga yang menjadi daya tarik cheongsam. Selalu berhasil membuat si pemakainya merasa seksi dan menarik, termasuk momen Tahun Baru Imlek lusa.

*Foto: Freepik

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tak Hanya Gorengan, Inilah Daftar Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi

Tak Hanya Gorengan, Inilah Daftar Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi

Inilah Filosofi dan Makna Baju Cheongsam yang Dipakai saat Imlek

Inilah Filosofi dan Makna Baju Cheongsam yang Dipakai saat Imlek