CakapCakap – Cakap People! China telah memulai program senjata nuklir sejak 1950-an dengan bantuan signifikan dari Uni Soviet, seperti penasihat dan peralatan teknis. Ketika hubungan dengan Uni Soviet mendingin saat akhir dekade itu, China berdiri di atas kaki sendiri dan sukses menguji senjata nuklir pertamanya pada Oktober 1964. China pun menjadi satu dari lima negara pemilik senjata nuklir yang diakui oleh Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty atau NPT).
China secara resmi mempertahankan kebijakan No First Use, di mana mereka tidak akan menjadi pihak pertama yang menggunakan senjata nuklir dalam suatu konflik. Itu hanya akan digunakan sebagai pembalasan atas serangan nuklir terhadap wilayah atau personel militer China.
Sebelumnya, China juga telah berkomitmen untuk tidak menggunakannya terhadap negara-negara non-nuklir atau berada di zona bebas nuklir. Akan tetapi, sejumlah ahli mempertanyakan komitmen China tersebut.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS menggambarkan upaya China dalam modernisasi, perluasan, dan diversifikasi senjata nuklir sebagai “perkembangan pesat yang terlalu besar untuk dirahasiakan”.
Berapa Jumlah Persenjataan Nuklir China?
Departemen Pertahanan AS menaksir bahwa China saat ini memiliki persediaan lebih dari 400 hulu ledak nuklir. China dapat mengirimkan senjata-senjata itu melalui udara, laut, maupun darat.
Walau China telah lama berfokus menekan ekspansi senjata nuklir, cadangan nuklir mereka justru terus meningkat. Jumlah hulu ledak yang China miliki diperkirakan mencapai 700 buah pada 2027, 1.000 buah pada 2030, dan 1.500 buah pada 2035.
Senjata Nuklir China Berbasis Udara
Tentara China didukung oleh komponen nuklir berbasis udara melalui pesawat pengebom H-6N. Pengebom itu memiliki mekanisme pengisian bahan bakar udara-ke-udara untuk memperluas jangkauan hingga 1.800 kilometer. Modifikasi badan pesawat tersembunyi memungkinkan pengangkutan rudal nuklir yang diluncurkan dari udara.
China juga diperkirakan akan mengembangkan pengebom strategis baru dan rudal balistik yang diluncurkan dari udara, salah satunya kendaraan nuklir subsonik Xian H-20 yang dapat mulai beroperasi pada awal 2025. Pesawat itu akan sangat mirip dengan B-2 milik AS dengan jangkauan global lebih dari 10.000 kilometer serta kemampuan pengisian bahan bakar udara.
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!