Perut buncit atau disebut obesitas perut atau obesitas sentral. Penyebabnya karena penumpukan lemak pada bagian perut. Lemak bagian perut ini sendiri terdiri dari dua macam, yaitu lemak subkutan dan lemak viseral. Kalau kamu bingung, yuk, kita simak satu per satu penjelasannya!
Lemak subkutan adalah lemak yang ada di bawah kulit. Lemak ini bisa kamu cubit dan juga terlihat. Sedangkan lemak viseral ada di sekitar organ dalam tubuh jadinya sulit jika kamu ingin lihat. Lemak viseral ini sering dihubungkan dengan kondisi obesitas di perut. Berbeda dengan lemak subkutan yang berada di dekat permukaan kulit, lemak viseral justru berada di antara organ-organ tubuh. Oleh karena itu para ahli menyatakan bahwa orang yang memiliki lemak viseral di dalam tubuhnya berisiko untuk mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, dan bahkan demensia.
Lemak subkutan dan lemak viseral yang ada di dalam tubuh terbentuk dari 50% lemak yang dikonsumsi. Contohnya, kamu mengonsumsi 100 gram lemak, maka 50 gramnya akan disimpan menjadi lemak subkutan dan lemak viseral. Orang yang memiliki tumpukan lemak yang berada di tubuh bagian atas, termasuk lemak viseral pada perut, berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan metabolisme serta penyakit degeneratif dibandingkan dengan tumpukan lemak yang ada di bagian bawah tubuh.
Bahaya Perut Buncit
Kalau kamu memiliki perut yang buncit karena kebanyakan lemak, sebaiknya kamu mulai waspada. Karena hal tersebut bisa saja menjadi sarang penyakit dalam tubuhmu.
Lemak viseral yang sudah dijelaskan di atas adalah tipe lemak yang paling berbahaya. Kumpulan lemak ini bisa mengganggu metabolisme senyawa karena mampu mengeluarkan senyawa peradangan dan hormon. Senyawa-senyawa peradangan disebut juga sitokin. Senyawa ini dapat menyebabkan peradangan ringan dalam tubuh sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.Senyawa lain yang dikeluarkan oleh lemak viseral adalah asam lemak bebas. Senyawa ini akan masuk ke dalam hati dan kemudian memicu berbagai perubahan, antara lain peningkatan produksi kolesterol buruk dan penurunan produksi kolesterol baik. Itulah mengapa perut buncit bisa meningkatkan risiko penyakit kolesterol tinggi. Selain itu, asam lemak bebas juga menyebabkan insulin menjadi kurang efektif dalam mengontrol gula darah, meningkatkan risiko diabetes.Selain itu, lemak pada perut buncit juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung. Hal ini karena lemak pada perut buncit dapat memicu perubahan hormon yang mengontrol penyempitan pembuluh darah atau yang disebut dengan angiotensin.
Setelah mengetahui fakta mengenai perut buncit ada baiknya kamu mulai memperhatikan pola makan dan pola hidupmu. Misalnya saja, mengurangi konsumsi alkohol, hindari stres, dan konsumsi gula yang berlebih. Mengecilkan perut buncit memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti kamu berhenti usaha mengurangi lemak dalam tubuh, ya. Mulailah untuk menjalani hidup sehat dengan menjaga konsumsi makanmu, megubah gaya hidup, dan yang terpenting adalah rajin melakukan olahraga.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!