CakapCakap – Cakap People! Ada sejumlah fakta tentang mabuk perjalanan yang perlu kamu ketahui. Orang yang mabuk perjalanan ketika mata melihat satu hal, otot merasakan hal lain, dan telinga bagian dalam yang merasa kondisi berbeda, dikutip dari WebMD. Itu sebabnya, otak tak bisa menerima semua sinyal campuran dan menyebabkan pusing.
Saat terasa mual atau pusing ketika menaiki moda transportasi, misalnya bus, kapal, pesawat menandakan mabuk perjalanan. Tak semua orang pasti mengalami mabuk perjalanan ketika bepergian atau mudik. Sebab, mabuk perjalanan atau kinetosis tersebab tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra, menurut ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain, dikutip dari Reader’s Digest.
Fakta tentang mabuk perjalanan
1. Risiko mabuk perjalanan
Mengutip Verywell Health, hampir semua orang usia berapa pun rentan mengalami mabuk perjalanan. Beberapa orang tidak akan merasa mual, kecuali mengalami gerak tertentu dalam waktu yang lama.
2. Kebingungan otak menerima informasi
Merujuk Cleveland Clinic, otak menerima sinyal dari bagian tubuh yang merasakan gerakan seperti mata, telinga bagian dalam, otot, dan sendi. Saat bagian itu mengirimkan informasi yang saling bertentangan, otak tidak tahu kondisi diam atau bergerak. Reaksi otak yang bingung membuat kepala pusing.
Misalnya, ketika naik mobil, mata melihat pohon-pohon yang lewat dan merekam gerak. Telinga bagian dalam merasakan gerak, otot dan persendian merasa tubuh duduk diam. Otak merasakan adanya ketaksesuaian di antara pesan-pesan itu.
3. Koyok
Koyok Scopolamine bermanfaat mencegah mual dan muntah. Tempel koyok di belakang telinga sebelum bepergian.
4. Hal sederhana mengurangi mabuk perjalanan
Hirup aroma mint, jahe, atau lavender yang menenangkan. Isap permen rasa peppermint atau jahe. Minum banyak air dan pilih makanan rendah lemak, hambar, dan bertepung sebelum bepergian. Tidak makan makanan berat yang berminyak, pedas, atau asam karena bisa mengganggu perut. Tidak pula minum alkohol atau merokok.
Ventilasi udara untuk bertiup angin ke arah tubuh jika menaiki mobil. Lihat objek di kejauhan untuk mengurangi melihat gadget. Berbaring jika memungkinkan sambil menutup mata.