CakapCakap – Cakap People! Setiap orang memiliki alasan masing-masing saat ingin membuat tato di tubuhnya. Mulai dari alasan seni, estetika tubuh, mengabadikan nama, momen atau simbol tertentu, hingga alasan sekedar ingin bergaya, coba-coba, dan lainnya. Namun, setelah membuat tato, ada juga yang menyesal, bosan, dan ingin menghapus tatonya; misal saat ingin mendapatkan pekerjaan yang mewajibkannya untuk tidak bertato.
Nah, sebelum kamu membuat tato, tak ada salahnya jika kamu menyimak pengalaman pria berusia 21 tahun ini saat ingin menghapus tatonya. Adakah cara aman untuk menghapus tato di tubuh?
Dikutip dari TEMPO, Sabtu, 5 Oktober 2019, seorang pria berusia 21 tahun di Argentina sedang menjadi perbincangan publik karena aksi nekatnya untuk menghapus tato dengan parutan keju. Alih-alih berhasil, pria yang tidak ingin disebutkan namanya itu justru mengalami pendarahan dan dinyatakan positif tetanus.
Memang, bagi sebagian orang, alasan bosan hingga keinginan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu membuat mereka harus menghapus tato yang ada. Namun, memilih menghapus tato dengan cara yang benar harus dilakukan agar masalah kesehatan lainnya tidak diderita.
Situs Web MD mengatakan bahwa cara paling aman dan paling efektif untuk menyingkirkan tato adalah melalui serangkaian perawatan laser. Meski demikian, tetap akan menimbulkan rasa tidak nyaman dalam prosesnya.
Menghapus tato dengan laser itu berarti memecah warna pigmen dengan sinar yang berintensitas tinggi. Pigmen tato hitam menyerap semua panjang gelombang dari laser, menjadikannya warna yang paling mudah untuk diobati. Warna lain hanya bisa diobati dengan laser pilihan berdasarkan pigmen warna.
Yang perlu kamu ingat adalah tidak semua laser diciptakan sama. Kata John Adams dari New York Dermatology Group kepada situs In Style, salah satu pilihan yang disebut Picosure lebih cepat prosesnya daripada laser tradisional.
“Picosure bisa menghilangkan tinta hitam dan berwarna dengan hasil dan kemudahan yang sama,” kata Adams.
“Efek samping pengobatan ini tampak seperti sengatan sinar matahari. Biasanya ada lecet kecil yang akan hilang dalam beberapa hari dengan perawatan yang tepat.
Adams menambahkan, perawatan dengan Picosure jauh lebih tidak menyakitkan daripada yang mungkin kamu pikirkan, “Pasien membaca segala macam cerita horor di internet. Sebenarnya, bila anestesi (pembiusan) dilakukan dengan benar, pengangkatan tato relatif tidak menimbulkan rasa sakit,” katanya.
Tetapi, dalam beberapa kasus, sebagian besar pasien tidak memerlukan pembiusan. Hal ini bergantung pada di mana lokasi tato kamu. Setelah perawatan, segera gunakan es untuk meringankan area yang dirawat tersebut. Dan oleskan krim antibiotik atau salep dan perban untuk melindunginya. Kamu juga bisa menutupi area tersebut dengan tabir surya saat kamu berada di luar.
Durasi proses menghilangkan tato tergantung dari ukuran tato hingga warna kulit seseorang. Namun sebagian besar tato setidaknya membutuhkan enam sesi penghapusan, “Rata-rata 6 sampai 12 pekan secara terpisah. Jumlah perawatan tergantung pada saturasi dan jenis tinta yang digunakan artis,” kata Adams menjelaskan.
Tapi tidak peduli apapun jenis laser yang kamu gunakan, yang paling penting adalah temui dokter yang berpengalaman untuk merawat penghapusan tato kamu. Pastikan dengan merisetnya terlebih dahulu. Menurut Mitchell Chasin, penghapusan tato lebih kompleks daripada praktik lainnya.
Chasin melanjutkan, cukup banyak klien yang berakhir dengan bentuk luka yang mengerikan dari penghapusan tato dengan laser yang tidak semestinya atau penggunaan laser yang salah. Proses menghapus tato pada orang yang memiliki warna kulit lebih gelap, disarankan sangat hati-hati dalam memilih dokter yang berkualitas dan berpengalaman.