CakapCakap – Media sosial merupakan hal yang kini banyak digilai oleh orang. Bahkan, hampir semua masyarakat dari seluruh dunia memilikinya. Sehingga Cakap People bisa terhubung sangat mudah oleh orang-orang yang berasal dari negara berbeda. Terdapat cukup banyak media sosial yang bisa digunakan.
Salah satunya adalah jejaring sosial berupa Facebook. Namun, benarkah jika jenis sosial media yang satu ini kian ditinggalkan oleh penggunanya? Tampaknya hal tersebut benar adanya. Dibuktikan melalui survei yang diikuti oleh sekitar 4.594 partisipan. Berbekal dari penelitian tersebut menuai hasil jika sebanyak 54% partisipan yang berumur 18 tahun ke atas melakukan perubahan pada privasi mereka. Kurang lebih perubahan tersebut dilakukan selama 1 tahun belakangan ini.
Sedangkan pada penelitian lain yang dilakoni oleh pihak firma riset Pew Research menunjukkan fakta bila hampir 42% pengguna media sosial Facebook menganggurkan akun miliknya. Bahkan dibiarkan begitu saja dan tak dicek selama beberapa minggu. Hampir 74% orang pengguna Facebook juga melakukan 1 dari ketiga tindakan tersebut.
Lantas, mengapa bisa demikian? Padahal dulunya Facebook termasuk jejaring sosial yang sangat digilai oleh orang. Mungkin saja fakta dari penelitian tersebut merupakan dampak dari adanya skandal Cambridge Analytica yang melakukan penyalahgunaan terhadap data. Bahkan, data yang disalahgunakan tak tanggung-tanggung. Sampai 87 juta pengguna akun Facebook.
Disebutkan pula dalam penelitian jika terdapat 44% pengguna Facebook dengan rentang usia 18 hingga 29 tahun yang menghapus akun mereka. Sedangkan, mereka dengan usia di atas 65 tahun dengan persentase 12% pun melakoni upaya serupa. Namun sepertiga dari mereka yang berusia 65 tahun serta lebih tua mengubah peraturan privasinya di akun Facebook.
Persentasenya hanya berbeda 1% dibanding pengguna muda yang menyentuh 64%. Sehingga dapat dikatakan jika penggunanya mayoritas adalah kaum muda. Di kala skandal Cambridge Analytica mengudara, maka Facebook mulai melakukan pembaruan privasi pada platform miliknya. Pembaruan tersebut memungkinkan pengguna guna mengunduh datanya. Namun, tak semua orang melakukan pengunduhan data. Bahkan, dari 10 orang yang di survei hanya 1 orang saja yang melakukan hal tersebut.
Mungkin salah satu faktor lain yang kian memicu hal tersebut ialah munculnya aneka media sosial lain. Sehingga orang lebih memilih media sosial lain tersebut dibanding Facebook yang sudah terlibat skandal dan dirasa tak aman lagi. Mungkin orang pun merasa sulit percaya lagi pada jejaring sosial tersebut. Lantas, jika Cakap People masih punyakah akun di Facebook?