in ,

Satu Kebiasaan Anak Muda Ini Picu Otak Lemot, Apa Itu?

Apa kebiasaan tersebut?

CakapCakapCakap People! Ada satu kebiasaan anak muda yang disebutkan bisa menjadi pemicu otak menjadi lemot, apa itu? Seperti diketahui, gaya hidup buruk yang dilakukan sehari-hari memiliki pengaruh pada kesehatan otak. Padahal, otak merupakan salah satu organ vital manusia yang harus selalu sehat.

Satu Kebiasaan Anak Muda Ini Picu Otak Lemot, Apa Itu?
Ilustrasi

Satu kebiasaan anak muda yang ternyata bisa menjadi pemicu otak lemot atau menurunkan fungsi otak adalah mendengarkan musik dengan volume suara tinggi. Mengapa bisa demikian? Berikut adalah penjelasannya.

Bermula dari Gangguan Pendengaran

Dilansir dari The MIRROR, kebiasaan mendengarkan musik atau podcast menggunakan headphone merupakan gaya hidup para remaja sekarang ini. Menurut BMJ Global Health Journal, sekitar satu miliar anak muda di seluruh dunia berpotensi berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat kebiasaan ini.

Alasan ilmiahnya, paparan suara di atas 85 desibel dalam jangka waktu lama dapat membahayakan pendengaran. Sebagai perbandingan, musik yang didengarkan dengan volume maksimum menggunakan headphone sering kali berada dalam kisaran 85 hingga 120 desibel, tingkat yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran yang signifikan jika dilakukan waktu demi waktu. Apalagi faktanya, anak muda mendengarkan suara yang keras menggunakan headphone sekitar 80 menit per harinya.

Konsekuensi dari gangguan pendengaran dini sangat serius dan berdampak luas. Gangguan pendengaran pada remaja dapat memicu efek domino, yang pada akhirnya meningkatkan risiko gangguan kognitif seperti demensia dini.

Proses Rusaknya Saraf Pendengaran dan Otak karena Suara Keras

Menurut National Library of Medicine, jika saraf pendengaran yang membawa sinyal suara ke otak terus-menerus dibombardir dengan suara keras, maka saraf tersebut mulai mengirimkan sinyal yang lebih lemah. Dampaknya di kemudian adalah saraf ini memaksa otak bekerja lebih keras untuk menafsirkan suara.

Remaja yang berada pada titik penting perkembangan kognitif dan sosial sangat rentan terhadap dampak gangguan pendengaran. Ini bukan hanya tentang telinga. Namun juga tentang bagaimana telinga, otak, dan interaksi sosial saling terkait.

Dampak-dampak Mendengarkan Suara Keras dengan Headphone

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, mendengarkan suara keras mula-mula berdampak negatif pada pendengaran. Yang kemudian menyebabkan masalah yang lebih parah lagi. Berikut adalah efeknya.

1. Hiperakusis

Hiperakusis adalah peningkatan kepekaan terhadap rentang frekuensi suara tertentu, sering kali berakar pada paparan musik keras yang berkepanjangan melalui headphone. Kondisi ini dapat berubah menjadi masalah kronis, di mana seseorang menjadi tidak kuat mendengar suara sekalipun, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan yang terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari.

2. Gangguan Tidur

Banyak orang merasa terhibur dengan alunan musik lembut yang diputar melalui headphone mereka saat hendak tidur. Mungkin, kamu salah satunya. Namun, kenyataannya kebiasaan ini dapat mengganggu kualitas tidur secara signifikan.

3. Gangguan Fungsi Kognitif

Cakap People! Gangguan fungsi kognitif alias kinerja otak merupakan efek terparah dari kebiasaan yang sebenarnya menyenangkan ini. Alias, membuat kamu lambat laun menjadi semakin lemot dan mengalami gangguan perasaan sehari-hari. Misalnya perubahan suasana hati, dan rasa lesu secara umum.

 

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Diet, Bikin Kenyang Lebih Lama!

6 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Diet, Bikin Kenyang Lebih Lama!

Inilah Bahayanya Dampak Patah Hati karena Putus Cinta bagi Jantung

Inilah Bahayanya Dampak Patah Hati karena Putus Cinta bagi Jantung