CakapCakap – Kata lagu sih, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Padahal keduanya bisa saja berkaitan. Kok bisa? Iya, peristiwa kondisi psikis yang tidak baik dan kemudian mempengaruhi kondisi fisik disebut dengan gejala psikosomatis. Biasanya gejala ini muncul ketika seseorang merasa stres. Stres dapat memunculkan penyakit atau sakit di daerah tertentu pada badan. Gejala ini dapat semakin parah jika tidak segera diatasi. Mari simak penjelasan mengenai psikosomatis yang dilansir dari website alodokter.
Psikosomatis adalah suatu penyakit yang terkait dengan pikiran dan tubuh. Istilah psikosomatis sendiri berasal dari kata psyche (pikiran) dan soma (tubuh). Gejala psikosomatis adalah munculnya penyakit atau bertambah parahnya suatu penyakit yang memang sudah muncul sebelumnya dikarenakan kondisi psikis yang sedang tidak baik. Misalnya ; ketika seseorang merasa tertekan, gugup, cemas, atau bahkan stres berat.
Psikosomatis terjadi akibat meningkatnya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh atau pelepasan zat adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah. Meskipun penelitian lanjutan masih dilakukan, namun impuls araf yang menuju ke semua bagian tubuh dan otak diduga memiliki pengaruh tehadap sel-sel tertentu pada sistem imunitas tubuh.
Ketika diperiksa, pada fisik penderita psikosomatis biasanya tidak ditemukan masalah atau kelainan yang menyebabkan atau memperparah keluhan fisik. Meskipun sang penderita benar-benar merasakan sakit atau nyeri pada bagian tubuh tertentu. Seringkali juga sang penderita tidak menyadari bahwa psikisnya sedang mengalami masalah. Ia hanya tiba-tiba merasakan sakit pada tubuhnya dan baru menyadari setelah dokter tidak menemukan masalah pada fisiknya.
Penyakit yang muncul atau bertambah parah dalam gangguan psikosomatis dapat berupa keluhan fisik apapun. Mulai dari penyakit berat seperti maag, hipertensi, diabetes, hingga keluhan-keluhan seperti nyeri, pegal, dan tegang di beberapa anggota tubuh. Masalah-masalah tersebut dapat meningkat intensitas kambuhnya atau bertambah parah gejalanya.
Lalu bisakah kamu mengatasinya? Jawabannya, bisa. Gangguan psikosomatis dapat diatasi dengan beberapa metode terapi dan pengobatan seperti psikoterapi, relaksasi, teknik pengalihan, akupunktur, hipnoterapi, terapi listrik, fisioterapi dan melalui bantuan obat-obatan. Tapi tentu saja yang utama adalah mencobanya terlebih dahulu dengan tanpa obat-obatan.
So, jangan pernah anggap sepele masalah atau tekanan psikis ya. Penyakit psikologis sama pentingnya untuk disembuhkan seperti penyakit fisik. Untuk kamu yang mudah stres, coba mulai mencari hal-hal yang dapat mengurangi intensitas kemunculan stres tersebut, karena tubuh yang sehat ternyata juga bergantung kepada pikiran dan mental yang sehat.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!