in ,

Sak Duanjan Nekat Racuni Orang Tua Sendiri Gara-Gara Mematikan WiFi Saat Bermain Game

Duanjan mengaku memasukkan racun di dalam air karena diminta berhenti bermain game.

CakapCakap – Gara-gara WiFi dimatikan, seorang pecandu game, Sak Duanjan, tega mencoba meracuni orang tuanya sendiri. WiFi itu dimatikan agar Duanjan berhenti bermain game online.

Sak Duanjan pulang ke rumah dalam kondisi mabuk dan setibanya di rumah, dia bermain mobile game dengan volume keras. Hal ini membuat orang tua Duanjan tidak bisa tidur, demikian laporan yang beredar.

Sak Duanjan, 29 tahun, mengaku memasukkan racun ke dalam air kebutuhan sehari-hari karena diminta berhenti bermain game. (Foto: ViralPress)

Mirror melaporkan pada Senin 17 Juni 2019, ayah tiri Sak Duanjan, Chakri Khamruang (52 tahun) kemudian terbangun dan mematikan WiFi agar Duanjan tidak lagi mengganggu orang lain di rumah dengan suara game yang dimainkannya. Namun Sak Duanjan malah mengamuk dan menghancurkan dinding rumah.

Tapi ternyata kelakuan Sak Duanjan, pria 29 tahun ini tak berhenti sampai di situ saja. Sang ibu, Suban Duanjan (51 tahun) menemukan pestisida yang tidak larut dalam persediaan air di rumahnya, saat ingin mengambil air untuk memasak nasi. Ia terguncang dan terkejut putranya itu mencoba membunuh suami dan dirinya.

Orang tua Sak Duanjan. (Foto: ViralPress)

“Saya melihat anak saya turun ke bawah dan meletakkan sesuatu di toples sekitar jam 02.00 pagi. Saya bertanya apa yang dia lakukan, tapi dia tidak menjawab dan langsung kembali ke kamarnya,” katanya.

Awalnya, Suban Duanjan tidak menaruh curiga dan membiarkan anaknya tersebut. Suban tak percaya anaknya akan melakukan hal nekat tersebut.

Di sinilah, Sak Duanjan memasukkan racun itu. (Foto: ViralPress)

Menurut laporan, orang tua Sak Duanjan selalu melakukan berbagai cara untuk mengatasi amarah pemuda tersebut, namun untuk kali ini mereka memutuskan menghubungi pihak berwajib.

Kepada petugas, Sak Duanjan mengaku telah memasukkan racun ke dalam air yang digunakan sebagai kebutuhan keluarga. Alasannya ia marah karena dihentikan bermain game.

“Kami ingin petugas membawanya untuk dirawat di rumah sakit. Kami tidak ingin hidup dalam ketakutan karena bisa saja dia kembali melakukan hal ini. Dia sering bermain game di ponsel, hal itu mungkin yang membuatnya stres,” ujar Suban.

Source: VIVA

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bisa Baca Al-Quran Jadi Dasar Bebas Bersyarat, Napi Rusuh di Lapas Polewali Mandar

“Parasite”, Pemenang Festival Film Cannes Ini Sudah Tayang di Bioskop Kesayangan Kamu