in ,

Rusia Umumkan Referendum Dimenangkan pro-Moskow

Referendum yang dilaksanakan dengan tergesa-gesa berlangsung selama lima hari

CakapCakapCakap People! Rusia mengklaim hasil referendum di empat wilayah Ukraina yang mereka duduki, dimenangkan pendukung pro-Moskow, di tengah upaya Amerika Serikat mengusulkan resolusi PBB untuk mengutuk pengumpulan pendapat masyarakat itu.

Referendum yang dilaksanakan dengan tergesa-gesa berlangsung selama lima hari di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson yang bersama-sama membentuk sekitar 15% wilayah Ukraina.

Rusia Umumkan Referendum Dimenangkan pro-Moskow
Anggota komisi pemilihan lokal menghitung surat suara di tempat pemungutan suara setelah referendum tentang bergabungnya wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke Rusia, di Sevastopol, Krimea, Selasa, 27 September 2022. [Foto: REUTERS/Alexey Pavlishak]

Reuters melaporkan, penghitungan suara dari hasil parsial pada hari Selasa, 27 September 2022, berkisar antara 87% hingga 98,5% mendukung bergabung dengan Rusia, menurut pejabat yang ditunjuk Rusia dan media Rusia. Ketua majelis tinggi parlemen Rusia mengatakan majelis mungkin mempertimbangkan penggabungan empat wilayah tersebut ke Rusia pada 4 Oktober.

Di dalam wilayah pendudukan, pejabat yang ditempatkan Rusia mengambil suara dari rumah ke rumah dalam apa yang dikatakan Ukraina dan Barat sebagai pemaksaan untuk menciptakan dalih hukum bagi Rusia mencaplok empat wilayah itu.

“Lelucon di wilayah pendudukan ini bahkan tidak bisa disebut tiruan dari referendum,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya pada hari Selasa, 27 September 2022.

Amerika Serikat mengumumkan akan memperkenalkan resolusi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan negara-negara anggota untuk tidak mengakui perubahan apa pun di Ukraina dan juga mewajibkan Rusia menarik pasukannya, kata utusan Linda Thomas-Greenfield.

“Referensi palsu Rusia, jika diterima, akan membuka kotak pandora yang tidak bisa kita tutup,” katanya pada pertemuan dewan.

Anggota komisi pemilihan menghitung surat suara di tempat pemungutan suara setelah referendum tentang bergabungnya Republik Rakyat Donetsk (DPR) ke Rusia, di Donetsk, Ukraina, Selasa, 27 September 2022. [Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko]

Rusia memiliki hak memveto resolusi di Dewan Keamanan, tetapi Thomas-Greenfield mengatakan itu akan mendorong Washington untuk membawa masalah tersebut ke Majelis Umum PBB.

“Setiap referendum yang diadakan di bawah kondisi ini, di bahwa todongan laras senjata, tidak akan pernah bisa mendekati bebas atau adil,” kata Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB James Kariuki.

Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vassily Nebenzia, tidak secara langsung membahas resolusi tersebut tetapi mengatakan pada pertemuan itu bahwa referendum dilakukan secara transparan dan menjunjung tinggi norma-norma pemilihan.

Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Gunakan Keran Air saat Ada Petir, Ini Alasannya!

Jangan Gunakan Keran Air saat Ada Petir, Ini Alasannya!

PBB: Referendum Dukungan Rusia di Wilayah Ukraina Ilegal