CakapCakap – Cakap People! Rusia berupaya untuk bergabung kembali dengan dewan HAM PBB dalam pemungutan suara yang akan dilihat sebagai ujian penting bagi kedudukan internasionalnya.
Rusia didepak Badan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNHRC pada April tahun lalu setelah pasukannya menginvasi Ukraina. Namun kini para diplomat Rusia berupaya agar negara mereka terpilih kembali menjadi anggota dewan HAM PBB untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya.
BBC News telah memperoleh salinan kertas posisi yang diedarkan Rusia kepada anggota PBB untuk meminta dukungan mereka.
Menurut rencana, pemungutan suara akan dilakukan pada bulan depan. Dalam dokumen yang dilihat oleh BBC News, Rusia berjanji untuk menemukan solusi yang memadai untuk masalah hak asasi manusia dan berupaya menghentikan dewan tersebut menjadi instrumen yang melayani keinginan politik sekelompok negara, yang dianggap merujuk pada Barat.
Para diplomat mengatakan Rusia berharap mendapatkan kembali kredibilitas internasional setelah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina dan di dalam perbatasannya sendiri.
Bukti terbaru dari pelanggaran tersebut disampaikan kepada dewan hak asasi manusia pada Senin 25 September 2023 dalam sebuah laporan dari Komisi Penyelidikan Ukraina.
Erik Mose, Ketua komisi tersebut, mengatakan masih ada bukti kejahatan perang termasuk penyiksaan, pemerkosaan dan penyerangan terhadap warga sipil.
Laporan terpisah dua pekan lalu yang dibuat oleh pelapor khusus PBB untuk Rusia, Mariana Katzarova, mengatakan situasi hak asasi manusia di Rusia juga memburuk secara signifikan, dengan para pengkritik invasi tersebut menjadi sasaran penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan dan perlakuan buruk.
Dewan HAM PBB bermarkas di Jenewa dan mempunyai 47 anggota, masing-masing dipilih untuk masa jabatan tiga tahun.
Dalam pemilu berikutnya, yang dijadwalkan pada 10 Oktober mendatang, Rusia akan bersaing dengan Albania dan Bulgaria untuk memperebutkan dua kursi di dewan yang diperuntukkan bagi negara-negara Eropa tengah dan timur.
Pemungutan suara akan melibatkan seluruh 193 anggota majelis umum PBB di New York. Para diplomat di sana mengatakan Rusia berkampanye secara agresif, menawarkan gandum dan senjata kepada negara-negara kecil sebagai imbalan atas suara mereka.
Karena itu, mereka mengatakan sangat mungkin Rusia dapat kembali bergabung dalam dewan tersebut.
Dokumen posisi Rusia – yang diedarkan di PBB – mengatakan mereka ingin “mempromosikan prinsip-prinsip kerja sama dan memperkuat dialog konstruktif yang saling menghormati di dewan guna menemukan solusi yang memadai untuk masalah hak asasi manusia”.
Klik DI SINI untuk membaca selengkapnya, Cakap People!