CakapCakap – Cakap People! Rata-rata tujuh hari kasus virus corona baru mencapai titik tertinggi baru di Jakarta ketika para pejabat mengatakan kota itu menghadapi klaster infeksi baru karena pertemuan massal baru-baru ini yang dipimpin oleh pemimpin Front Pembela Islam (FPI) yang kontroversial Rizieq Shihab.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengumumkan pada hari Minggu, 22 November 2020, bahwa setidaknya 80 orang yang menghadiri pesta pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat dan acara keagamaan yang dipimpin oleh pemimpin Front Pembela Islam (FPI) di Tebet, Jakarta Selatan dinyatakan positif terjangkit virus corona.
“Kementerian Kesehatan mendorong siapa pun yang menghadiri salah satu acara atau memiliki kontak dekat dengan para peserta untuk mengisolasi diri selama 14 hari,” kata Budi Hidayat, Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, dalam konferensi pers, mengutip Jakarta Globe.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya yang baru diangkat Inspektur Jenderal (Irjen) Fadil Imran mengatakan dua peristiwa lain yang melibatkan Rizieq “telah menjadi klaster infeksi baru”, yaitu peristiwa kerumunan massal pendukung yang berbondong-bondong ke Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang saat menyambut kedatangan pemimpin FPI itu dari Arab Saudi dan kunjungannya ke sebuah Pesantren di Bogor, Jawa Barat yang juga menarik ribuan orang.
Ia mengatakan polisi dan TNI membantu petugas kesehatan untuk melakukan tes diagnostik massal untuk virus corona di dekat rumah Rizieq di Petamburan.
Irjen Fadil Imran ditunjuk pekan lalu sebagai Kapolda Metro Jaya yang baru menggantikan Nana Sudjana, yang diturunkan pangkatnya karena gagal menegakkan protokol kesehatan COVID-19 saat terjadi kerumunan massal.
Tertinggi Baru
Jakarta mencatat rata-rata 1.220 kasus per hari dalam seminggu terakhir, di mana itu telah melampaui puncak kurva pertama pada awal Oktober. Angka tersebut adalah rata-rata tujuh hari tertinggi sejak wabah dimulai – tertinggi sebelumnya adalah 1.219 kasus yang dilaporkan pada 5 Oktober.
Ibu kota negara ini telah mencatat total 127.164 kasus pada hari Minggu, 22 November 2020. Itu berarti sebanyak 25,6 persen kasus secara nasional ada di Jakarta. Setidaknya 2.525 orang telah meninggal akibat COVID-19 di kota itu.
Jakarta mencatat 1.009 kasus baru pada Senin, 23 November 2020, sehingga totalnya menjadi 128.173, termasuk 2.542 kematian.