CakapCakap – Cakap People! Studi terbaru mengungkapkan lebih dari 1.000 kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta Gereja Katolik Swiss dan pegawai lainnya. Sebanyak 74% dari kasus pelecehan tersebut melibatkan anak di bawah umur. Demikian disampaikan Universitas Zurich pada hari Selasa, 12 September 2023, menggambarkan kasus tersebut sebagai “puncak gunung es.”
Kantor berita Anadolu melaporkan, Universitas Zurich melakukan penelitian yang ditugaskan oleh Konferensi Waligereja Swiss yang mendokumentasikan 1.002 kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta Katolik, pegawai gereja, dan religius di Swiss dari tahun 1950 hingga saat ini.
Universitas mengatakan dalam pernyataan pers bahwa ini adalah studi pertama yang memungkinkan tim peneliti independen untuk memeriksa arsip gereja untuk mencari file tentang pelecehan seksual di lingkungan Gereja Katolik.
Para sejarawan studi tersebut secara khusus menghitung 1.002 kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta Katolik, pegawai gereja, dan anggota ordo religius di Swiss dari tahun 1950 hingga saat ini, tambahnya.
Dengan beberapa pengecualian, tim peneliti diberi akses yang diperlukan ke arsip “tanpa hambatan besar,” kata pernyataan itu.
Selain itu, sejumlah wawancara juga dilakukan terhadap korban pelecehan seksual dan orang lain.
Pada 39% kasus, korbannya adalah perempuan, sedangkan pada 56% kasus, korbannya adalah laki-laki. Jenis kelamin 5% tidak dapat ditentukan dari sumbernya.
Para terdakwa adalah laki-laki, menurut penelitian tersebut, yang menambahkan bahwa 74% kasus pelecehan seksual yang diselidiki selama proyek percontohan melibatkan anak di bawah umur.
“Kasus-kasus yang teridentifikasi tidak diragukan lagi adalah puncak gunung es,” tulis para penulis penelitian.
Menurut pihak universitas, sejumlah arsip lain, seperti arsip kongregasi keagamaan, dokumen badan keuskupan, arsip sekolah, boarding school, rumah Katolik, serta arsip negara, belum bisa dievaluasi.
“Pemusnahan berkas dapat dibuktikan untuk dua keuskupan,” tambah pihak universitas.
Selain itu, dapat dibuktikan “bahwa tidak semua laporan secara konsisten dicatat secara tertulis dan diarsipkan. Berdasarkan temuan dari penelitian lapangan gelap, kami berasumsi bahwa hanya sebagian kecil kasus yang pernah dilaporkan,” tulis para sejarawan.
Menurut Kantor Statistik Federal Swiss, 33,7% penduduk Swiss beragama Katolik Roma dan 21,8% bercita-cita menjadi anggota Gereja Reformasi Protestan, sementara 5,5% mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim dan 30,9% non-denominasi.