CakapCakap – Cakap People! Rihanna menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump mungkin sebagai “manusia yang paling sakit mental di Amerika” atas posisinya mengenai hak-hak senjata. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara candid (candid interview) dengan majalah Vogue yang dipublikasikan pada Rabu, 9 Oktober 2019. Selain itu, ia juga menyoroti mengenai imigrasi dan rasisme.
Ditanya mengenai penembakan back-to-back awal tahun ini di kota-kota AS; El Paso dan Dayton, Rihanna yang baru-baru ini mengokohkan dirinya di tempat teratas industri fashion dengan merek mewahnya sendiri, menyebut peristiwa itu sebagai kekerasan senjata yang melanda masyarakat Amerika yang “menghancurkan – devastating”.
Setelah peristiwa penembakan yang terjadi pada Agustus, Rihanna mengecam klasifikasi kekerasan Trump sebagai hasil dari “masalah penyakit mental.”
“Orang-orang dibunuh dengan senjata perang yang mereka beli secara legal. Ini tidak normal. Itu seharusnya tidak pernah menjadi normal,” kata Rihanna kepada majalah mode Vogue yang menampilkannya menjadi sampul untuk keenam kalinya.
https://www.instagram.com/p/B3Zjky5nL3x/?igshid=soj07rw98e8n
“Dan fakta bahwa itu diklasifikasikan sebagai sesuatu yang berbeda karena warna kulit mereka? Ini adalah sebuah tamparan wajah. Benar-benar rasis.”
“Tempatkan seorang lelaki Arab dengan senjata yang sama di Walmart yang sama itu dan tidak mungkin Trump akan duduk di sana dan mengatasinya secara terbuka sebagai masalah kesehatan mental,” kata penyanyi 31 tahun ini.
“Manusia yang paling sakit mental di Amerika saat ini tampaknya adalah presiden,” ucap Rihanna.
Awal tahun ini Rihanna menghapus katalognya dari perjanjian “izin entitas politik” yang memungkinkan presiden untuk memainkan lagu-lagunya selama demonstrasi.
Rihanna yang merupakan warga asli Barbados telah menggunakan platform media sosial dengan jumlah pengikut yang besar — sebanyak 75,9 juta pengikut di Instagram saja — mengajak warga AS untuk menggunakan hak memilih, termasuk dalam pemilihan umum jangka menengah tahun lalu.
Rihanna juga mengkonfirmasi laporan bahwa dia telah menolak tawaran Liga Sepakbola Nasional untuk tampil dalam pertunjukkan paruh waktu Super Bowl sebagai bentuk solidaritas dengan mantan pemain Colin Kaepernick.
Kaepernick, yang tidak bermain di NFL sejak memilih keluar dari kontraknya dengan San Francisco 49ers pada Maret 2017, mulai berlutut sebagai tanda protes ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan ras selama lagu kebangsaan AS berkumandang pada pra-pertandingan tiga tahun lalu.
Beralih ke masalah imigrasi, Rihanna mengatakan kontroversi seputar masalah ini dalam beberapa tahun terakhir telah membuatnya “muak.”
https://www.instagram.com/p/BrrMOe1hh_m/?igshid=eih56y7xbn0b
Musisi wanita terkaya di dunia, Rihanna, saat ini telah memusatkan perhatiannya pada fashion dalam beberapa tahun terakhir, membuat sejarah dengan menjadi wanita kulit hitam pertama yang mengepalai rumah mode Prancis LVMH, yang memiliki merek-merek warisan termasuk Fendi dan Givenchy.
Rihanna juga menciptakan gelombang dengan merek pakaian dalam dan make up brand-nya sendiri yang menawarkan berbagai ukuran, gaya, dan warna kulit.
Para fans juga telah membocorkan bahwa album kesembilan Rihanna yang berjudul “R9”, yang kabarnya akan memasukkan unsur reggae diisyaratkan hampir rampung.