CakapCakap – Cakap People! Tingkat pengunduran diri di kalangan petugas kesehatan di Singapura meningkat tahun ini di tengah krisis tenaga kerja di rumah sakit. Demikian disampaikan Menteri Senior Negara untuk Kesehatan Janil Puthucheary di Parlemen, Senin, 1 November 2021.
Sekitar 1.500 petugas kesehatan telah mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021, dibandingkan dengan sekitar 2.000 setiap tahun sebelum pandemi, katanya, seperti dikutip Channel News Asia.
Petugas kesehatan asing telah mengundurkan diri dalam jumlah yang lebih besar, tambahnya. Hampir 500 dokter dan perawat asing mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021, dibandingkan dengan sekitar 500 pada keseluruhan tahun 2020 dan sekitar 600 pada tahun 2019.
Penyebab pengunduran diri
Pengunduran diri ini sebagian besar diajukan karena alasan pribadi, untuk migrasi, atau pindah kembali ke negara asal mereka, katanya.
Dia mengutip pesan yang dia terima dari seorang anggota senior tim klinis dan seorang rekan tentang bagaimana petugas kesehatan menjadi “semakin meregang, terlalu banyak bekerja dan lelah”.
“Orang-orang kami kelelahan secara fisik, mental, emosional – apakah mereka akan mengakuinya atau tidak,” kata pesan itu.
“Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini,” kata Dr Puthucheary.
Dr Puthucheary memberikan perincian tentang kondisi petugas kesehatan dalam menanggapi pertanyaan dari Anggota Parlemen, yang mengajukan beberapa pertanyaan tentang topik tersebut, termasuk krisis tenaga kerja, jumlah cuti yang diambil dan apakah mereka didiskriminasi ketika mereka mengambil cuti sakit.
Sebagian besar petugas kesehatan tidak memiliki kesempatan untuk mengambil cuti sejak tahun 2020, dengan lebih dari 90 persen tidak dapat menyelesaikan akumulasi cuti mereka untuk tahun 2021, kata Dr Puthucheary.
“Proporsi ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Petugas kesehatan kami telah melampaui panggilan tugas untuk merawat pasien mereka, ”katanya.
Dia menambahkan bahwa rumah sakit berusaha meminimalkan memiliki anggota staf yang bekerja lembur. Untuk bulan September, perawat bekerja rata-rata 160 hingga 175 jam per bulan, katanya.
Kementerian Kesehatan Singapura menjangkau lebih banyak sukarelawan untuk bergabung dengan SG Healthcare Corps dan juga bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk membantu meringankan beban petugas kesehatan di rumah sakit umum, kata Dr Puthucheary, menambahkan bahwa kementerian juga meningkatkan perekrutan petugas kesehatan dari luar negeri.