CakapCakap – Cakap People! Ribuan orang menggelar aksi protes tidak sah di Amsterdam, Belanda, pada hari Minggu, 17 Januari 2021, waktu setempat, menentang penguncian (lockdown) nasional untuk memperlambat penyebaran pandemi virus corona, sebelum akhirnya dibubarkan oleh polisi anti huru hara.
Menurut laporan Reuters, para pengunjuk rasa tersebut berkumpul di alun-alun di depan galeri seni Rijksmuseum dan Museum Van Gogh, membawa tanda bertuliskan “Kebebasan: hentikan pengepungan ini” dan meneriakkan “Apa yang kita inginkan? Kebebasan!”.
Dalam aksi protes itu, tidak ada yang memakai masker dan hanya sedikit aturan jarak sosial yang dihormati.
Pihak berwenang telah menolak permohonan protes yang akan diadakan di Museum Square. Para demonstran menolak untuk pergi ketika polisi memerintahkan mereka untuk membubarkan diri dan beberapa di antaranya melemparkan kembang api.
Polisi anti huru hara kemudian menggunakan meriam air untuk mencoba membubarkan aksi unjuk rasa. Pihak berwenang mengatakan, mereka telah menangkap sekitar seratus orang yang ambil bagian dalam protes tersebut.
Pemerintah Belanda telah menutup sekolah dan sebagian besar toko pada bulan Desember untuk mencoba membendung lonjakan kasus COVID-19. Tak hanya itu, pada minggu ini Belanda juga memperpanjang penguncian setidaknya tiga minggu lagi.
Pada hari-hari awal pandemi, Belanda umumnya lebih enggan memberlakukan pembatasan sosial daripada kebanyakan negara tetangganya. Tapi selama gelombang kedua, musim dingin telah mendongkrak penyebaran infeksi dengan cepat dan tekanan yang meningkat di rumah sakitnya.
Belanda telah melaporkan total sebanyak 917.308 orang yang positif terinfeksi hingga Senin, 18 Januari 2021, termasuk 13.056 orang meninggal dunia usai terjangkit COVID-19.
COVID-19 Global
Berdasarkan data yang dihimpun Worldometers, virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 96 juta orang di seluruh dunia saat artikel ini naik, termasuk lebih dari dua juta orang telah meninggal dunia akibat virus tersebut.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah mencatatkan sebanyak lebih dari 24,6 juta orang positif, dan lebih dari 408.000 meninggal dunia.
India menjadi tertinggi nomor dua setelah Amerika, dengan telah melaporkan lebih dari 10,5 juta kasus infeksi, termasuk lebih dari 152.000 kematian akibat COVID-19.
Brasil adalah tertinggi ketinggi ketiga untuk kasus infeksi dengan telah mengumpulkan lebih dari 8,5 juta kasus, sedangkan untuk kematian mencapai lebih dari 210.000 — angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah AS.