in ,

Ribuan Ikan Mati dan Terdampar di Pantai, Warga Pesisir di Ambon Khawatir Ada Tsunami Datang

“Dugaan sementara karena ledakan getaran yang kuat, sehingga ikan-ikan mati dengan kondisi tulang retak, dan mata copot. Analisa sementara dilakukan Balai Karantina hasilnya akan disampaikan beberapa waktu ke depan,” ujar Steven.

CakapCakapCakap People! Setelah melihat ribuan ikan mati dan terdampar di pantai sejak Sabtu, 14 September 2019, warga pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Provinsi Maluku, khawatir tsunami datang.

Warga Desa Leahari di Kecamatan Leitimur Selatan Ny. Vin Maitimu pada Senin, 16 September 2019, mengatakan bahwa sejak Sabtu, 14 September 2019 malam, warga bersiap menyelamatkan barang berharga dan dokumen penting.

Ikan-ikan ditemukan mati di Pantai Rutong dan Leahari, Kota Ambon, Maluku, sejak Sabtu, 14 September 2019. (Foto: ANTARA)

“Senantiasa ikhtiar, bahkan saat malam hari senantiasa berjaga-jaga sehingga terganggu waktu tidur karena mengkhawatirkan kemungkinan tsunami melanda secara tiba-tiba,” katanya.

Apalagi, ia mengatakan, belum ada penjelasan resmi dari Penjabat Kepala Desa Leahari Jhon Sitanala dan organisasi perangkat daerah terkait di Pemerintah Kota Ambon dan lembaga penelitian resmi mengenai ribuan ikan yang mati di pantainya.

“Saya konfirmasi ke Penjabat Kepala Desa diberitahu bahwa staf Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan UPTD terkait telah mengambil sampel ikan yang mati untuk diteliti,” kata Vin.

Camat Leitimur Selatan Ricky D. Sopacua sedang mengkoordinir penyelaman untuk di pantai Desa Hukurila diagendakan hingga pantai Desa Hutumuri untuk mencari tahu penyebab kematian ribuan ikan itu.

“Mudah-mudah hasil penyelaman maupun penelitian dari lembaga teknis bisa mengungkapkan kematian ribuan ikan dasar karena masyarakat belajar dari pengalaman bencana gempa dan tsunami di Aceh pada 2004,” tandas Vin.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon Steven Patty mengatakan bahwa dinas bersama Balai Karantina Ikan Ambon dan Unit Pelaksana Teknis Daerah masih meneliti penyebab kematian ribuan ikan di pantai Desa Leahari dan Rutong. Tim sudah mengambil sampel ikan dan air untuk di analisis.

“Dugaan sementara karena ledakan getaran yang kuat, sehingga ikan-ikan mati dengan kondisi tulang retak, dan mata copot. Analisa sementara dilakukan Balai Karantina hasilnya akan disampaikan beberapa waktu ke depan,” ujar Steven.

“Masyarakat yang kami temui menyatakan mereka mengonsumsi ikan tetapi tidak keracunan, sehingga kami masih terus melakukan analisa kematian ikan ini,” ia menambahkan.

KANTOR BERITA ANTARA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hati-Hati, Terlalu Sering Latihan Push-Up Malah Bisa Berisiko Cedera Lho!

BMKG: Kematian Ikan Massal di Ambon Bukan Pertanda Gempa dan Tsunami