CakapCakap – Cakap People! Salah satu suhu udara terpanas yang pernah tercatat di planet ini setidaknya dalam satu abad atau 100 tahun terakhir, telah tercapai di Death Valley di Gurun Mojave, California, Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 16 Agustus 2020, sore, di mana saat itu, suhu melonjak hingga 130 Fahrenheit (54,4 Celcius).
Menurut laporan Reuters, sistem observasi otomatis yang dijalankan oleh Layanan Cuaca Nasional AS di Furnace Creek melaporkan catatan tersebut pada pukul 3:41 sore waktu setempat. Di puncak gelombang panas yang ekstrim, ini adalah kejaadian yang lebih sering terjadi karena perubahan iklim.
“Itu adalah panas yang kering: kelembaban turun menjadi 7%. Tapi rasanya sangat panas,” menurut ahli meteorologi Daniel Berc, yang berbasis di biro NWS Las Vegas. Gelombang panas yang membakar sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat diperkirakan bakal berlanjut sepanjang minggu, katanya pada hari Senin, 17 Agustus 2020.
“Ini benar-benar seperti berada di dalam oven pemanggang,” katanya dalam wawancara telepon kepada Reuters. “Hari ini adalah hari lain di mana kita bisa mengalami lagi di 130F.”
Para turis pada hari Senin tampak berfoto dengan termometer luar ruangan di pusat pengunjung Death Valley, California, sambil menghindari menyentuh permukaan logam dengan kulit telanjang.
“Kami melihat lebih banyak rekor dipecahkan pada tingkat harian dan bulanan,” kata Brandi Stewart, petugas informasi publik untuk Taman Nasional Death Valley yang dapat melihat stasiun cuaca Furnace Creek dari jendelanya. “Sangatlah penting bahwa kami melihat lebih banyak pemecahan rekor.”
Suhu 134F (56,7C) pernah tercatat di Death Valley pada Juli 1913. Beberapa ahli meteorologi membantah catatan yang lebih tua, namun, dengan penelitian terbaru yang menunjukkan kemungkinan itu adalah hasil dari kesalahan pengamat.
“Itu adalah catatan resmi sampai dibongkar melalui proses ilmiah dan diterima oleh Organisasi Meteorologi Dunia,” kata Berc.
Rekor ini muncul saat para ilmuwan iklim memperingatkan bahaya planet yang memanas. Bulan lalu adalah rekor Juli terpanas ketiga di dunia, dan tiga Juli terpanas yang pernah terjadi dalam lima tahun terakhir.
Perubahan iklim telah mendorong suhu global ke ketinggian baru. Di Eropa, Spanyol utara memecahkan rekor panas setempat pada bulan Juli, sementara ladang gandum di Prancis terbakar.
Hutan di Siberia Rusia mengalami kebakaran yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara es laut Arktik menyusut ke rekor terendah pada bulan Juli karena pencairan.
Suhu hari Minggu yang tercatat di Death Valley, California, itu akan menjalani tinjauan resmi, kata Berc. Teknisi akan memeriksa termometer di Furnace Creek apakah masih berfungsi dengan baik. NWS akan mengadakan apa yang disebut komite iklim ekstrem untuk memastikan tidak ada alasan untuk meragukan data hari Minggu.
Saat ini, hanya puluhan orang yang tinggal di Furnace Creek, akan tetapi daerah tersebut merupakan objek wisata yang populer.
Staf dan tamu di hotel The Oasis di wilayah tersebut didesak untuk memakai topi dan minum air tanpa henti saat berada di luar, menurut manajer umum John Kukreja.
Dia menyampaikan kepada para tamu bahwa panas yang ekstrem bisa menyebabkan hal-hal yang tidak terduga pada tubuh.
“Kamu akan berkeringat dan keringat akan langsung mengering dan kamu tidak akan pernah tahu kamu benar-benar merasa panas,” katanya. “Rambutmu berdiri tegak. Ini hampir seperti kamu merasa seperti kedinginan, seperti merinding.”