in ,

Rekam Jejak CEO TikTok Shou Zi Chew yang Dicecar 5 Jam oleh DPR AS, Benarkah Berasal dari China?

Selama lima jam, Chew menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota parlemen.

CakapCakapCakap People! CEO TikTok Shou Zi Chew hingga kini menjadi buah bibir setelah dihujani berbagai pertanyaan menyudutkan oleh DPR Amerika Serikat (AS) pada Kamis lalu, 23 Maret 2023.

Oleh anggota DPR, ia diminta menjelaskan soal kecurigaan pemerintah AS bahwa data pengguna TikTok telah digunakan pemerintah China sehingga membahayakan keamanan negara. Selama lima jam, Chew menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh anggota parlemen.

Dalam sidang Komite Energi dan Perdagangan DPR, Chew yang menjabat sebagai CEO TikTok sejak 2021 tersebut, menegaskan bahwa TikTok tak pernah diminta menyetorkan informasi para penggunanya di luar negeri kepada Pemerintah China.

Ia juga membantah tudingan bahwa TikTok menghapus konten-konten berkaitan dengan catatan hak asasi manusia China dan juga Peristiwa Tiananmen 1989. Bahkan, TikTok yang menganjurkan agar data pengguna TikTok di AS dilindungi.

Rekam Jejak CEO TikTok Shou Zi Chew yang Dicecar 5 Jam oleh DPR AS, Benarkah Berasal dari China?
CEO TikTok Shou Zi Chew [Foto: Istimewa]

Chew sebelumnya dalam beberapa kesempatan juga kembali menegaskan bahwa aplikasi ini, dan juga ByteDance yang menjadi induk perusahaan itu, dimiliki oleh investor-investor global, bukan dikendalikan oleh Pemerintah China.

Chew Tegaskan Data AS Disimpan di Bumi Amerika Serikat

“Intinya, data Amerika disimpan di bumi Amerika oleh perusahaan Amerika yang diawasi oleh pekerja Amerika,” kata Chew dalam dengar pendapat yang berlangsung sengit itu.

Teranyar, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan bahwa pemerintah negara tirai bambu itu tak pernah menuntut TikTok menyerahkan informasi apa pun menyangkut jutaan penggunanya di Amerika Serikat.

Hal ini disampaikan setelah Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menggelar dengar pendapat dengan CEO TikTok Shou Zi Chew dan jajarannya pada Rabu waktu AS.

Mao Ning juga membantah tudingan Pemerintah Amerika Serikat bahwa TikTok mengancam keamanan nasional AS yang di negara ini memiliki 150 juta pengguna aktif setiap bulan.

Menurut statistik App Ape, TikTok yang digunakan di 150 negara memiliki 1 miliar pengguna dan di Amerika Serikat saja sudah diunduh sebanyak 210 juta kali.

Menurut Mao Ning, Pemerintah AS sejauh ini tak bisa memberikan bukti bahwa TikTok mengancam keamanan nasional AS. “Tapi berulang kali membuat praduga bersalah dan secara tidak adil menindas perusahaan itu,” katanya seperti dikutip laman Nikkei Asia, Jumat, 24 Maret 2023. Ia menilai AS seharusnya menghormati sepenuhnya prinsip-prinsip ekonomi pasar dan kompetisi yang adil.

Tak hanya Amerika Serikat, sejumlah negara Barat juga mencurigai TikTok menjadi alat Pemerintah China. Tercatat Kanada dan Inggris melarang semua aparatur sipil mereka menggunakan aplikasi ini selagi bekerja. Terakhir Jumat kemarin, Prancis juga mengambil langkah serupa terhadap TikTok.

Rekam Jejak CEO TikTok Shou Zi Chew

CEO TikTok Shou Zi Chew [Foto: Sky News]

Awalnya Chew bekerja sebagai investment banker di Goldman Sachs dan perusahaan investasi DST, yang sejak awal mendukung ByteDance, perusahaan pemilik TikTok.

Lahir dan dibesarkan di Singapura, pria berusia 40 tahun ini sebelumnya juga menjabat sebagai Chief Financial Officer perusahaan ponsel China, Xiaomi. Pada Maret 2021, Chew memutuskan pindah dan bergabung ke ByteDance dan dua bulan kemudian menjadi CEO perusahaan tesebut.

Pada tahun lalu TikTok telah menyampaikan dengan tegas dalam suratnya ke penegak hukum bahwa Chew tidak berasal dari China. Selain itu juga disebutkan bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, tidak dimiliki atau dikendalikan oleh entitas pemerintah atau negara mana pun.

Di Singapura, Chew mengikuti wajib militer. Ia pun melanjutkan pendidikan di University College of London dan Harvard Business Schooldan meraih gelar ekonomi dan MBA.

Chew larang anak-anaknya gunakan TikTok

Chew yang menikah dan memiliki dua anak ini pada akhir tahun lalu membuat akun TikTok pribadinya, @shou.time. Ia tak mengizinkan anak-anaknya untuk menggunakan TikTok karena pertimbangan umur anak-anaknya yang masih sangat muda.

Saat ini akun TikTok @shou.time yang memiliki 18.700 pengikut itu seringkali memperlihatkan acara sport dan budaya yang diikuti Chew. Selain itu akun tersebut juga sering menampilkan gambar-gambar yang biasa digunakan oleh kebanyakan pengguna media sosial.

Baru-baru ini ia mengunggah seruan kepada pengguna TikTok di Amerika Serikat untuk membantu menolak kemungkinan larangan penggunaan media sosial itu oleh pemerintah di sana.

Chew menilai rencana pelarangan oleh Amerika terjadi pada saat yang sangat penting. “Larangan ini dapat mengambil TikTok dari 150 juta Anda semua,” ujar Chew, Senin lalu, ketika dia bersiap untuk bersaksi di depan Komisi Energi dan Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Kala itu Chew menegaskan bahwa TikTok tidak mengancam kepentingan Amerika Serikat. Ia menekankan dalam video-video bahwa aplikasi itu adalah ajang pamer karya untuk para kreator dan sebanyak 5 juta bisnis AS telah menggunakan TikTok.

ANTARA | REUTERS | TEMPO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sheikh Jassim dari Qatar Ajukan Penawaran Baru Rp 92 Triliun untuk Beli Manchester United

Sheikh Jassim dari Qatar Ajukan Penawaran Baru Rp 92 Triliun untuk Beli Manchester United

Lima Manfaat Shea Butter untuk Perawatan Kulit

Lima Manfaat Shea Butter untuk Perawatan Kulit