Putra-Putri Papua Lulus Kuliah di AS, ada yang Cumlaude Loh!

CakapCakap – Cakap People! Berita membanggakan datang dari tujuh putra-putri asal Papua yang baru saja lulus dari Universitas Corban, Amerika Serikat. Secara khusus, dalam acara wisuda mahasiswa asal Papua ini, Gubernur Lukas Enembe dan istri dapat menghadirinya. Selain pasangan pimpinan Papua, hadir juga beberapa pejabat Papua yang secara langsung menyaksikan 7 putra kebanggaan Papua ini. Bahkan salah satu dari mereka berhasil meraih predikat magna cum laude. Membanggakan!

Sherina Fernanda Msen, mahasiswi Corban University yang mendapatkan predikat kelulusan cum laude ini bahkan juga mendapatkan anugerah atau penghargaan “Top Accounting Student” oleh Oregon Society of Certified Public Accountants OSCPA. Lulusan jurusan Akuntansi dan Manajemen ini mengaku memang punya ketertarikan terhadap angka, matematika, penyelesaian masalah, dan statistik. Walaupun dia tidak menyangka dapat memperoleh predikat ini, dia sudah memproyeksikan karirnya setelah lulus dari jurusan ini, yakni bekerja untuk sebuah sistem keuangan yang baik di perusahaannya nanti.

Ketujuh lulusan asal Papua ini adalah bagian dari 30 pemuda Papua yang dikirim untuk belajar di negara bagian Oregon, Amerika Serikat. Kesemuanya mendapatkan pendanaan otonomi khusus dari Pemerintah Provinsi Papua. Mereka adalah pemuda yang dikirim sejak tahun 2014 untuk belajar, dengan tujuan untuk menyamaratakan pemuda Papua dengan pemuda Pulau Jawa yang memiliki kesempatan untuk kuliah di luar negeri dengan mudah. Seharusnya pemuda asal Papua juga memiliki kesempatan yang sama, karena semangat mereka juga tidak kalah dengan semangat pemuda di Pulau Jawa.

Hebatnya Papua, sejak tahun 2014, sudah ada sekitar 500 pemuda asal provinsi ini yang dibiayai dengan keuangan daerah untuk belajar di berbagai negara, salah satu yang terbanyak adalah di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat sendiri, ada total 360 mahasiswa asal Papua yang mendapatkan pendanaan dari pemerintah daerah. Mereka tersebar di sekitar 23 negara bagian Amerika Serikat.

Berbeda dengan beasiswa yang lain, Pemerintah Papua tidak mengharuskan lulusan program ini untuk kembali dan bekerja di Papua. Menurut Lukas, pemuda Papua dapat mengharumkan nama Papua dan Indonesia dimana saja, tidak harus di tempat ini. Mereka diizinkan untuk mengabdi di seluruh tempat di dunia ini, asalkan mereka tetap mempertahankan kewarganegaraannya. Mereka yang tidak pulang ke Papua pun tidak diminta untuk mengembalikan uang yang sudah terpakai selama kuliah.

Wah, pemuda asal Papua seperti ini yang wajib dicontoh semangatnya!