CakapCakap – Cakap People! Studi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 memiliki banyak virus corona di dalam tubuhnya, ketika pertama kali merasa tidak sehat.
Studi menunjukkan, pasien terinfeksi COVID-19 berpotensi besar menularkan virus corona ke banyak orang pada saat pertama kali mereka merasa tidak sehat. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir pelonggaran karantina wilayah (lockdown) akan mendorong penyebaran virus.
Apalagi, biasanya penderita tak langsung memeriksakan diri ke dokter, ketika pertama kali mengalami gejala. Di satu sisi, mereka berpeluang besar menularkan virus corona saat pertama kali merasa tidak sehat.
“Tampaknya, dari informasi yang sangat terbatas yang kami miliki saat ini, orang-orang mempunyai lebih banyak virus dalam tubuh mereka ketika mengalami gejala sangat awal,” kata Ahli epidemiologi sekaligus pimpinan teknis pandemi WO Maria van Kerkhove, dikutip dari Reuters, Rabu, 10 Juni 2020.
Sebelumnya, studi dari peneliti Jerman dan Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa orang dengan gejala ringan dapat menularkan virus corona hingga 8-9 hari.
“Bisa jauh lebih lama bagi orang yang sakit parah,” kata Van Kerkhove.
Akan tetapi, beberapa pakar mempertanyakan waktu-waktu krusial orang-orang tanpa gejala menularkan virus corona.
Van Kerkhove, mengutip studi pemodelan penyakit, menjelaskan bahwa beberapa orang tidak mengalami gejala, tetapi masih dapat menginfeksi yang lain.
“Perkiraan sekitar 40% transmisi mungkin disebabkan oleh (orang dengan) gejala, tetapi itu berasal dari model,” ujar dia.
Top emergencies expert WHO Dr. Mike Ryan menambahkan, virus penyebab COVID-19 bersarang di saluran pernapasan atas. Ini membuatnya lebih mudah untuk ditularkan, ketimbang virus seperti SARS atau MERS, yang berada di saluran bawah.
“Sekarang, seperti yang kita lihat pada COVID-19, memiliki patogen infeksius yang ada di jalan napas atas di mana viral loads (peningkatan jumlah virus) memuncak pada saat kita baru mulai sakit,” katanya.
Oleh karena itu, orang yang merasa sangat baik dan mulai demam, berpotensi besar menularkan virus corona.
“Anda merasa baik-baik saja. Anda tidak berpikir untuk tinggal di rumah, tetapi saat itulah viral loads Anda sebenarnya cukup tinggi,” kata Ryan.
Ryan menilai, kondisi tersebut yang membuat pandemi corona sulit dikendalikan.
Akan tetapi, beberapa negara menunjukkan penularan virus corona mulai turun. Selandia Baru pun mengumumkan tidak ada kasus positif COVID-19 yang baru.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Update COVID-19 RI [10 Juni]: Kembali Cetak Rekor, Kasus Positif Melonjak 1.241 Orang - CakapCakap