Tahukah kamu ternyata kualitas sperma sangat dipengaruhi oleh seberapa parah dan intensnya seorang pria terpapar polusi udara. Rupanya partikulat yang biasa ditemukan pada polusi udara merupakan faktor vital lain yang mempengaruhi kualitas sperma pria dan juga menentukan tingkat kesuburan para pria. Jadi, bukan hanya makanan, lho.
Sebagaimana dirilis oleh London Sperm Bank, ternyata polusi udara berpengaruh buruk terhadap sperma. Hal ini tak lain karena partikulat yang ada di polusi udara banyak mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat dan hidrokarbon polisiklis. Kedua materi tersebut sudah lama diyakini sebagai biang kerok rusaknya kualitas sperma sebagaimana diteliti pada manusia dan hewan.
Penting buat diketahui, parameter penting untuk kesuburan pria antara lain adalah ukuran dan bentuk sperma. Menurunnya persentase atau jumlah sperma normal dapat menyebabkan infertilitas atau kesulitan membuahi sel telur.
Berbeda dengan bahan kimia lingkungan yang telah lama dinilai bertanggung jawab terhadap kemandulan pria, pengaruh polusi udara, terutama partikulat, masih pada tahapan perdebatan. Tapi, sekarang sudah matang. Hal ini diketahui secara pasti setelah pihak London Sperm Bank melakukan penelitian atas pengaruh paparan partikulat yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil lagi dalam jangka panjang atau jangka pendek.
Sebagai gambaran, partikulat ini bisa 30 kali lebih kecil dari diameter rambut manusia. Kecilnya ukuran partikulat ini bisa membuat mereka dapat dengan mudah menerobos masuk ke paru-paru. Bahkan ikut berenang dalam aliran darah. Lalu, di mana kira-kira manusia dapat terpapar partikulat tersebut?
Partikulat dengan ukuran 2,5 mikron atau kurang ini bisa dengan mudah ditemui di udara bebas maupun di dalam ruangan. Bahkan, seringkali dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor, pembakaran kayu, tanaman sisa panen, batu bara, minyak, dan juga dari emisi udara PLTU yang berbahan baku batu bara dan industri.
Riset atas kualitas sperma dan pengaruh partikulat udara ini dilakukan dengan mengambil sampel sperma serta meneliti kualitasnya seperti jumlah sel sperma, ukuran, bentuk dan kelincahannya. Karena butuh waktu 3 bulan bagi seorang pria untuk menghasilkan sperma baru, pihak London Sperm Bank sampai-sampai melibatkan satelit untuk menentukan tingginya paparan partikulat pada area orang-orang yang diambil spermanya. Penelitian ini sendiri memakan waktu sampai 2 tahun lebih lho, guys.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!