CakapCakap – Cakap People! Presiden Vladimir Putin pada Rabu, 2 Desember 2020, memerintahkan Rusia untuk memulai program vaksinasi COVID-19 sukarela skala besar pada minggu depan di seluruh Rusia, dengan mengatakan bahwa guru dan dokter harus menjadi yang pertama dalam antrean dalam pemberian vaksin Sputnik V andalan negara itu.
Putin memberikan perintah tersebut bersamaan dengan Rusia mencatat rekor kematian harian tertinggi akibat COVID-19 pada Rabu, 2 Desember 2020, sebanyak 589 orang. Rusia juga tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi tertinggi nomor empat di dunia sejauh ini.
Menurut Putin, Rusia akan memproduksi 2 juta dosis vaksin virus corona dalam beberapa hari ke depan.
Rusia mengatakan bulan lalu, vaksin Sputnik V terbukti 92% efektif melindungi orang dari COVID-19, mengacu pada hasil uji coba tahap ketiga sementara.
“Mari kita sepakati ini. Anda tidak akan melapor kepada saya minggu depan, tetapi Anda akan mulai vaksinasi massal. Mari kita mulai bekerja,” kata Putin kepada Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova seperti dikutip Reuters.
Golikova mengatakan, vaksinasi skala besar secara sukarela bisa bergulir bulan ini.
Rusia telah memvaksinasi lebih dari 100.000 orang berisiko tinggi, kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko saat presentasi terpisah kepada PBB tentang Sputnik V.
Menurut presentasi tersebut, lebih dari 45.000 orang saat ini berpartisipasi dalam uji coba Sputnik V di seluruh dunia.
Peningkatan infeksi di Rusia telah melambat sejak mencapai titik tertinggi pada 27 November, dengan 25.345 kasus harian baru dilaporkan pada hari Rabu, 2 Desember 2020.
Rusia telah menolak untuk memberlakukan lockdown selama gelombang kedua virus corona, dan lebih memilih pembatasan regional yang ditargetkan.
‘PRIORITAS MUTLAK‘
Kremlin sebelumnya memberikan jaminan bahwa Rusia berada di urutan pertama yang akan divaksinasi, dengan Moskow juga membahas kesepakatan pasokan dengan negara lain.
“Prioritas mutlak adalah Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. “Produksi di Rusia, yang sedang dikembangkan, akan memenuhi kebutuhan Rusia.”
Pihak berwenang di St Petersburg, yang melaporkan 3.684 infeksi baru pada Rabu, memerintahkan bar dan restoran tutup dari 30 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, untuk memerangi peningkatan kasus di sana, kantor berita RIA melaporkan.
Museum, teater, dan ruang konser akan ditutup untuk umum di kota berpenduduk lebih dari 5 juta orang itu selama liburan Tahun Baru Rusia, dari 30 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.
Di Moskow, periode pembelajaran jarak jauh untuk siswa sekolah menengah diperpanjang setelah 6 Desember hingga akhir tahun.
Dengan total 2.347.401 infeksi, Rusia menjadi negra dengan kasus tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil. Rusia juga sudah mencatat 41.053 kematian terkait COVID-19 sejak dimulainya pandemi.