CakapCakap – Cakap People! Meski Presiden Valdimir Putin menjadi promotor paling vokal untuk vaksin virus corona yang dikembangkan Rusia, tetapi ternyata dilaporkan bahwa Putin tidak terburu-buru untuk mendapatkan suntikan vaksin buatan negaranya itu.
Menyusul publikasi studi peer-review yang menunjukkan bahwa vaksin buatan Rusia yang diberi nama Sputnik V itu menawarkan kemanjuran 91,6% melawan COVID-19, Putin telah melakukan putaran untuk memperjuangkan vaksin Sputnik V agar bisa digunakan negara-negara lain dalam pembicaraan dengan beberapa pemimpin internasional, tetapi Kremlin minggu ini mengonfirmasi bahwa Puitn tidak akan langsung mendapat suntikan vaksin itu.
Menurut pejabat pemerintah, Putin sedang dalam proses sejumlah vaksinasi yang berbeda, termasuk di antaranya dalah vaksinasi infeksi flu dan vaksinasi infeksi pneumococcal (bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia). Itulah sebabnya, Putin tidak akan mendapat suntikan vaksin COVID-19 Sputnik V sampai vaksinasi yang sedang dijalaninya terjadwal selesai, melansir Unilad.co.uk.
Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat, 12 Februari 2021, juru bicara Dmitry Peskov menjelaskan bahwa ‘banyak vaksinasi tidak direkomendasikan sekaligus.” Lebih lanjut ia mengatakan berbagai suntikan berbeda yang diharapkan diterima Putin ‘tidak dapat disatukan, mereka harus disebarkan seiring waktu’.
Ini adalah alasan terbaru yang diberikan oleh Kremlin untuk menjelaskan mengapa Putin telah meminta para pemimpin dunia lainnya untuk mengambil vaksin Rusia sementara dia sendiri terlihat enggan untuk menggunakan vaksin buatan negaranya sendiri.
Pada bulan Desember 2020, Putin beralasan bahwa dirinya sedang menunggu vaksin Sputnik V mendapat otorisasi untuk digunakan pada pasien dalam kelompok usianya, sementara pada bulan November 2020, ketika pengembang vaksin Sputnik V sedang menunggu hasil uji coba fase tiga, juru bicara presiden Rusia mengatakan bahwa Putin “tidak bisa menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat”. Komentar tersebut menyebabkan tuduhan kemunafikan dari beberapa negara, dengan Bloomberg Quint melaporkan bahwa Putin baru beberapa hari sebelumnya merekomendasikan vaksin tersebut dan menawarkan untuk mengirimkannya ke ‘negara-negara yang membutuhkan’ pada pertemuan puncak virtual G20.
Vaksin Sputnik V sekarang telah disetujui untuk digunakan di 27 negara, dengan para pemimpin internasional dari Iran hingga Bolivia mengatakan mereka siap untuk mendapatkan suntikan vaksin itu. Menurut Bloomberg, presiden Argentina Alberto Fernandez dan Alpha Conde dari Guinea telah disuntik dengan vaksin tersebut.
Vaksin tersebut telah diluncurkan di seluruh Rusia untuk semua warga, tanpa memandang usia atau status kesehatan, secara gratis, tetapi orang Rusia dilaporkan enggan melakukan suntikan itu. Di Moskow, beberapa penyedia layanan kesehatan bahkan berusaha membujuk orang untuk divaksinasi dengan janji es krim gratis, DW melaporkan.
Spekulasi tentang kondisi pemimpin Rusia telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir, dengan Kremlin dipaksa untuk menyangkal laporan bahwa presiden menderita penyakit serius. Terlepas dari keengganannya untuk mengambil vaksin, tampaknya tidak perlu khawatir tentang kesehatan Putin, yang oleh juru bicaranya digambarkan memiliki kesehatan ‘sangat baik’.