CakapCakap – Cakap People! Indonesia berencana untuk menyuntik satu juta orang per hari dengan vaksin virus corona dan 40 juta orang pada bulan Juni sebagai bagian dari program vaksinasi massal yang menargetkan 181,5 juta orang. Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis, 4 Maret 2021.
Negara dengan beban kasus COVID-19 terparah di Asia Tenggara juga termasuk yang terburuk di Asia ini, dengan lebih dari 1,37 juta infeksi dan 37.000 kematian, meskipun kasus baru telah turun secara signifikan dalam sebulan terakhir.
Pemerintah Indonesia mulai menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk para tenaga medis, pegawai negeri, dan petugas layanan pada Januari, dan 2,28 juta orang telah menerima setidaknya suntikan vaksin COVID-19 Sinovac Biotech China, data pemerintah menunjukkan.
Sekitar 38 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Sinovac telah tiba di Indonesia sejauh ini dan 4,6 juta dosis vaksin siap pakai dari AstraZeneca akan tiba bulan Maret ini. Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi dalam rangka memperingati setahun sejak negara ini pertama kali mendeteksi virus corona baru.
“Percepatan vaksinasi merupakan salah satu kunci pengendalian penularan COVID,” ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip Reuters, Kamis, 4 Maret 2021.
Presiden memperingatkan bahwa Indonesia perlu tetap waspada meski jumlah kasus baru turun, tetapi dia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris, yang baru-baru ini telah terdeteksi di Indonesia.
Indonesia telah mencatat total kumulatif 1.373.836 kasus COVID-19, setelah menambahkan sebanyak 5.767 kasus baru pada Sabtu, 6 Maret 2021. Sementara untuk angka kematian, negara ini telah melaporkan total 37.154 orang meninggal akibat COVID-19, setelah menambahkan 128 orang pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Jumlah pasien COVID-19 yang pulih di Indonesia tercatat total sebanyak 1.189.510 orang hingga Sabtu, 6 Maret 2021.
Secara global, COVID-19 telah menjangkiti sebanyak lebih dari 117 juta orang, termasuk lebih dari 2,59 juta orang meninggal saat artikel ini naik.