Prancis merupkan salah satu negara maju yang memiliki kebijakan-kebijakan cukup menarik, yang mungkin dapat diikuti oleh beberapa negara lain. Selain merupakan negara dengan kiblat fashion, negara ini juga dikenal punya menjunjung tinggi nilai kedisiplinan lho guys!
Ketertiban itu tetap ada, meskipun Presidennya silih berganti, salah satunya Presiden Emmanuel Macron. Usai enam bulan menang pemilu di Prancis, ia dan segenap pemerintahan yang berada di sampingnya akan mencoba untuk membuat perubahan dalam bidang pendidikan. Khususnya untuk menyambut datangnya tahun ajaran baru pada bulan September 2018 mendatang.
Sewaktu masih melakukan kampanye pada musim semi lalu, pihaknya sempat berjanji untuk melarang ponsel digunakan di sekolah. Hal tersebut seolah dibeberkan oleh Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer yang membahasnya di radio RTL. Ia mengungkapkan jika pihaknya sedang menindak lanjuti agenda tersebut, namun juga bisa memutuskan hal yang berkebalikan.
Telepon genggam mungkin saja digunakan di kala kondisi yang darurat, sehingga sangat mungkin jika ponsel dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat tertentu di saat berada di lingkungan sekolah.
Rencana tersebut akan diterapkan untuk siswa-siswi Prancis yang mulai bersekolah di usia 6 tahun hingga kurang lebih usia 15 tahun ketika mereka akan menginjak jenjang SMA. Hukum di Prancis sesungguhnya telah memberikan larangan terhadap penggunaan ponsel ketika murid berada di ruang kelas, sehingga ketika jam istirahat, atau makan siang dan jam kosong larangan tersebut tak berlaku.
Menurut pengakuan Blanquer, pemerintah ingin membasmi ‘’penyakit masyarakat’’ terkait ponsel. Menurutnya secara pribadi sebenarnya anak-anak terutama yang masih di bawah umur tak boleh terlalu sering menggunakan ponsel sebelum berusia 7 tahun. Setuju gak sih kamu?
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh French Research Institute for the Monitoring of Living Standards, pada tahun 2015 menyatakan jika 8 dari 10 remaja yang ada di Prancis sudah menggunakan smartphone. Serta di tahun 2011 hanya 2 remaja dari 10 yang menggunakan telepon canggih tersebut.
Tak hanya itu saja, menurut studi yang diterbitkan oleh Center for Economic Performance di London School of Economics pun menemukan bahwa jika siswa dilarang menggunakan ponsel ketika berada di sekolah, maka ia menjadi lebih produktif serta aktif. Nilai-nilai ujian pun 7% lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu anak-anak kian banyak yang memiliki ponsel sendiri.
Kalau melihat hasilnya demikian, kemu yakin setuju dengan keputusan pemerintah Prancis yang melarang anak di bawah 7 tahun tanpa HP?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!