CakapCakap – Cakap People! Prancis pada hari Selasa, 17 November 2020, menjadi negara Eropa pertama yang melampaui 2 juta kasus virus corona, meskipun lockdown nasional yang diberlakukan Prancis pada 30 Oktober telah menyebabkan penurunan tajam dalam infeksi baru, demikian menurut data yang dihimpun Reuters.
Reuters melaporkan, Rabu, 18 November 2020, Prancis berada di urutan keempat dalam jumlah infeksi yang dilaporkan, dengan jumlah 2.036.755 kasus, di belakang Amerika Serikat, India, dan Brasil. Dengan angka kematian mencapai 45.000, Prancis menempati urutan ketujuh dalam kematian COVID-19 secara global.
Data Reuters juga menunjukkan, Eropa telah melaporkan hampir 14,5 juta kasus COVID-19 sejauh ini, dan menjadikannya wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia dengan lebih dari 26% dari semua infeksi dunia.
Setelah mencapai puncak hampir 87.000 infeksi baru dalam satu hari pada 7 November, tingkat infeksi di Prancis telah turun tajam dengan total mencapai level terendah lebih dari satu bulan pada hari Senin, di angka 9.406 kasus. Angka hari Senin cenderung turun karena tes yang dilakukan pada hari Minggu lebih sedikit.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan pada hari Selasa, 17 November 2020, bahwa negara itu mendapatkan kembali kendali atas virus corona tetapi belum siap untuk meredakan penguncian nasional kedua yang diberlakukan untuk mengendalikan wabah.
Terlepas dari kasus harian yang lebih sedikit, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dan Prancis memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di Eropa setelah Inggris dan Italia.
Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron telah menetapkan target 1 Desember untuk mengakhiri lockdown, meskipun itu mungkin diperpanjang jika jumlahnya tidak turun cukup cepat.