in ,

PPNI: Hampir 3.000 Perawat di Indonesia Terkena Virus Corona dan Masih Bisa Bertambah

Angkanya masih bisa bertambah secara signifikan karena jumlah tersebut hanya berasal dari empat provinsi.

CakapCakapCakap People! Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), mengklaim pada hari Selasa, 22 September 2020, bahwa hampir 3.000 anggotanya telah terinfeksi virus corona dan a bisa bertambah secara signifikan karena jumlah tersebut hanya berasal dari empat provinsi.

PPNI juga mengatakan setidaknya 85 orang perawat telah meninggal karena penyakit terkait virus corona.

Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona (COVID-19) melintas di depan ruang isolasi sementara di Banda Aceh, Aceh, Rabu, 18 Maret 2020. [Foto: ANTARA / Irwansyah Putra / FOC]

Ketua PPNI Harif Fadhilah mengatakan, jumlah perawat yang dihimpun tersebut baru berasal empat provinsi yaitu Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.

“Saya yakin jumlah perawat yang terinfeksi akan bertambah ribuan jika kami mengumpulkan data dari seluruh Indonesia,” kata Harif dalam jumpa pers di Jakarta, melansir laporan Jakarta Globe.

Menurut dia, Jakarta memiliki jumlah perawat terbanyak yang positif mengidap virus, yakni 1.629 orang. Jawa Timur melaporkan jumlah tertinggi kedua dengan 844, diikuti oleh Sulawesi Selatan (350) dan Bali (156), sehingga jumlah perawat yang terinfeksi sejauh ini menjadi 2.979.

Peningkatan kasus baru virus corona, yang sekarang bisa melewati 4.000 per hari, sangat memprihatinkan.

“Apalagi bagi tenaga medis yang mempertaruhkan nyawa untuk merawat pasien tanpa lelah, meski nampaknya mereka kini mulai merasa sangat kelelahan,” ujarnya.

Seorang petugas dengan pakaian pelindung melakukan simulasi dalam menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pertamina Plaju Palembang di Sumatra Selatan pada 12 Maret 2020. [Foto: ANTARA / Feny Selly)

Harif mengatakan dia menyambut baik rencana pemerintah untuk meluncurkan tes diagnostik bagi tenaga medis secara gratis di seluruh Jabodetabek yang menjadi rumah bagi sekitar 30 persen kasus yang dikonfirmasi secara nasional.

Namun dia mendesak pemerintah untuk memperluas layanan ke semua provinsi lain, terutama di wilyah yang menjadi hotspot virus corona.

Ia mengatakan hal tersebut empat hari setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan bahwa 117 dokter di seluruh negeri telah meninggal akibat virus corona baru.

Jawa Timur melaporkan kematian tertinggi di antara dokter yaitu sebanyak 30 kematian, diikuti oleh Sumatera Utara (21), Jakarta (16) dan Jawa Barat (11).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Cetak Lebih dari 250.000 Kasus COVID-19, Angka Kematian Harian Pecahkan Rekor Baru

Kewalahan, Satgas COVID-19: Sistem Kesehatan Indonesia Bakal Segera Ambruk Dengan Cepat