CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu merasa sedih dan kurang bersemangat akhir-akhir ini? Cobalah untuk melihat kembali foto-foto yang sudah kamu posting di akun Instagram kamu belakangan ini.
Ya. Disadari atau tidak, ternyata aktivitas media sosial dapat mengungkapkan banyak hal tentang keadaan pikiran dan kesehatan mental kita.
Mengutip Times of India, Selasa, 9 April 2019, fakta tersebut terungkap dalam sebuah penelitian baru-baru ini. Penelitian itu bahkan telah mengungkapkan bahwa detail kecil seperti filter, pilihan kata pada caption Instagram atau judul, dan emoji yang kamu gunakan, dapat memberi tahu banyak tentang perasaan kamu.
Dua peneliti dari Universitas Vermont dan Universitas Harvard telah mengembangkan algoritma yang mungkin dapat menemukan tanda-tanda depresi hanya dari aktivitas media sosial.
Penelitian
Untuk penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal EPJ Data Science, para peneliti melakukan survei sekitar 166 peserta dan menerapkan algoritma pada 43.950 foto yang diposting oleh mereka di Instagram.
Hasilnya?
Setelah menggabungkan hasilnya, ditemukan bahwa mereka yang menunjukkan gejala depresi menggunakan filter biru, gelap dan abu-abu untuk foto mereka.
Mereka juga lebih cenderung menggunakan foto redup dan memposting gambar dengan lebih sedikit wajah per foto. Tidak hanya foto mereka yang tampak lebih sedih, tetapi mereka juga tampak lebih suka selfie. Hal ini pada dasarnya menunjuk pada kenyataan bahwa mereka tidak menghabiskan banyak waktu dengan keluarga, teman atau bahkan bersosialisasi seperti sebelumnya.
Pergantian filter
Studi ini juga menemukan bahwa mereka yang menderita depresi lebih cenderung menggunakan filter Inkwell (hitam dan putih) di Instagram. Di sisi lain, orang-orang yang tidak menunjukkan tanda-tanda depresi lebih suka menggunakan filter Valencia di media sosial yang membuat foto-foto itu lebih hangat dan lebih terang.
Menurut penelitian, algoritma kecerdasan buatan ini dapat mengidentifikasi depresi dengan tingkat akurasi kebenarannya mencapai 70 persen. Akurasinya jauh lebih baik 40 persen dari para dokter.
Bagian terbaik dari penelitian ini adalah fakta bahwa suatu algoritma (model komputer) mampu menemukan gejala depresi sebelum diagnosis klinis.
Ini berarti bahwa di masa depan, teknologi ini dapat digunakan untuk menjangkau orang yang menderita gangguan kesehatan mental.
Dengan algoritma ini, dokter bisa memberikan bantuan lebih cepat sehingga bisa menghindari diagnosis yang salah tentang penyakit depresi.
Cakap People! Meskipun penelitian ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi kamu tidak perlu khawatir tentang foto-foto yang telah diposting di Instagram kamu sekarang ini. Karena, algoritma model komputer ini masih belum menjadi tes diagnostik saat ini dan masih banyak membutuhkan penyesuaian.
3 Comments
Leave a Reply3 Pings & Trackbacks
Pingback:11 Kebiasaan ‘Sehat’ CEO Twitter Jack Dorsey, Mulai dari Mandi Air Es Sampai Puasa Sepanjang Akhir Pekan - CakapCakap
Pingback:Instagram Bakal Sembunyikan Jumlah “Like”, Popularitas Selebgram Terancam? - CakapCakap
Pingback:Inilah Alasan Mengapa Teknologi Jaringan 5G Ditolak Ribuan Orang di Swiss - CakapCakap