CakapCakap – Cakap People! PM Australia Anthony Albanese mengungkapkan hubungan yang semakin dalam dengan Indonesia, menjanjikan kerja sama yang lebih kuat di bidang perdagangan, keamanan, dan perubahan iklim selama kunjungan bilateral pertamanya ke Indonesia pada Senin, 6 Juni 2022.
Reuters melaporkan, PM Albanese bersama Presiden Joko Widodo menaiki sepeda di Istana Kepresidenan Bogor menuju Resto Raasaa yang terletak di Kebun Raya Bogor sebelum keduanya memulai pembicaraan resmi.
Dia mengatakan Australia akan bekerja untuk mewujudkan potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) dan juga menawarkan keahlian teknis untuk pengembangan Ibu Kota Negara teknologi tinggi dan hijau yang direncanakan di Indonesia, Nusantara.
Albanese menegaskan kembali janji A$470 juta selama empat tahun untuk pembangunan di Indonesia dan kawasan, kemitraan iklim dan infrastruktur senilai A$200 juta dengan Indonesia, dan pembentukan kantor Asia Tenggara di departemen luar negeri Australia.
“Sesuai dengan target iklim ambisius pemerintah saya, saya ingin akses yang lebih baik ke energi bersih yang terjangkau, andal, dan aman di seluruh wilayah kita, saat kita bertransisi ke dunia nol bersih bersama-sama,” katanya.
Perjalanan itu dilakukan PM Albanese ketika pemerintah Partai Buruh baru Australia, yang mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif dalam pemilihan 21 Mei 2022 lalu, menandakan penekanan yang lebih besar pada hubungan dengan Asia Tenggara dan perubahan iklim, sebuah isu yang penting bagi tetangganya di Pasifik, karena menavigasi hubungan dengan negara-negara tetangganya di Pasifik, yaitu China yang lebih tegas.
Albanese juga menjanjikan peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, serta keamanan dan keselamatan maritim, di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat di Indo-Pasifik, katanya kepada wartawan.
Indonesia termasuk di antara beberapa negara Asia Tenggara yang menyatakan keprihatinan atas pakta keamanan trilateral baru antara Australia, Amerika Serikat dan Inggris (AUKUS), yang akan memungkinkan Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.
Menteri Luar Negeri Australia yang baru — lahir di Malaysia — yang sebelumnya mengatakan Indonesia tidak mendapatkan perhatian yang layak di bawah pemerintahan sebelumnya, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada hari Minggu.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya negara tetangga memperkuat komitmen bilateral mereka.
Jokowi menegaskan kembali pentingnya kemitraan ekonomi strategis dan IA-CEPA, yang akan memungkinkan lebih banyak orang Indonesia untuk bekerja di Australia, pembukaan kampus Monash University baru-baru ini di Jabodetabek, dan pentingnya ketahanan dan keberlanjutan pangan.
PM Australia juga dijadwalkan bertemu Lim Jock Hoi, sekretaris jenderal 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang berbasis di Jakarta, sebelum menuju ke Makassar di Indonesia timur.